contoh pantun jenaka 1 bait

contoh pantun jenaka 1 bait

30 Contoh Pantun Jenaka dan Pengertiannya, Ketahui Yuk! - detikcom Pantun memiliki beragam jenis, salah satunya adalah pantun jenaka. Pengertian pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal lucu dan menarik. Berikut ini beberapa contoh pantun jenaka yang berhasil dihimpun oleh detikcom dari berbagai sumber. 1. Putih-putih bunga melati Merah-Merah buah delima Bagaimana hati tak geli Melihat nenek bergincu dan bedak. Ciri utama dari pantun adalah setiap baitnya terdiri dari empat baris yang berisi sampiran dan isi. Adapun, secara umum ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut: - Setiap bait berisi empat baris (larik) - Setiap bait mengandung 8-12 suku kata - Rima setiap baris yaitu a-b-a-b - Pantun terdiri atas empat baris dalam satu bait - Setiap bait memuat dua baris sampiran dan dua baris isi - Baris sampiran pada pantun terdapat pada bait pertama dan kedua, kemudian isi pantun berada pada bait ketiga dan keempat - Bersajak a-b-a-b dan - Mengandung 8–12 suku kata per barisnya. Contoh Pantun Jenaka yang Lucu: 1. Apin membakar ujung cerutu, Membawa asap bersesak-sesak. Alangkah geli rasa hatiku, Melihat nenek bergincu dan bedak. 2. Bunga sekuntum boleh diikat, Bunga dahlia hanya sebatang. Sekali senyum aku terpikat, Senyum kedua dompetku hilang. 3. Kotoran sapi dibuat pupuk, Daki manusia aroma naga. Kalau badan sudah bau busuk, Bingung bagaimana mencairkan suasana yang kaku, melontarkan pantun jenaka bisa menjadi pilihan. Contoh Pantun Jenaka Nasihat: 1. Jangan takut, Jangan khawatir, Itu kentut bukan petir. Contoh Pantun Jenaka Anak-anak: 1. Kalau suka bermain gitar. Mainlah yang baik di atas pagar. Kalau gak hati-hati, Tuh jari bisa luka-luka. 2. Si Kuncung naik ke pohon belimbing, Jangan sampai tertimpa batang atau ranting, Awas jangan jatuh ya Kuncung sayang, Alamatnya bisa kepleset ke kandang ayam. Contoh Pantun Jenaka Jawa: 1. Pring bumbung, wadhahe bakmi Karepe nembung, malah diulemi. 2. Buto ijo, mangkat sekolah. Njuk bauk sekolah, amarga cacahe cethok. Pantun jenaka memiliki unsur lucu atau humoris yang bertujuan untuk menghibur pendengar atau pembaca. Selain itu, pantun jenaka juga dapat disampaikan sebagai nasihat atau pesan moral dengan cara yang lucu dan menghibur. Ciri khas pantun jenaka adalah setiap baitnya berupa empat baris dengan rima a-b-a-b, dan memiliki 8-12 suku kata per baris.