kata kata ngapak kebumen

kata kata ngapak kebumen

100+ Istilah Jawa Ngapak dan Artinya, Ada Kencot-Priben - detikcom Wilayah yang memiliki logat ngapak disebut Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen). Ciri khas bahasa Jawa Ngapak adalah huruf "o" diubah menjadi "a". Jika masyarakat Solo dan Jogja mengucapkan "ngopo", maka di Barlingmascakeb diucapkan "ngapa". Orang Kebumen khususnya, sering mempertahankan bahasa ngapak dan logat bahasa Jawa yang medok. Kamus dan kosa kata ngapak biasa digunakan sehari-hari, dan sering menjadi bahan seni seperti karikatur ngapak, puisi ngapak, gambar lucu ngapak, anekdot ngapak, kartu Lebaran ngapak, ucapan Idul Fitri ngapak, kartun Lebaran, dan lain sebagainya. Bahasa Ngapak Dialek Kebumen pun lebih halus dan ringan dibandingkan Dialek Banyumasan. Bahkan beberapa kata berbeda meski masih satu kecamatan. Berikut ini adalah 10 kata khas dari bahasa ngapak. 1. Kepriben (bagaimana), contohnya "Kepriben sih rika?" yang berarti "Bagaimana sih kamu?". 2. Inyong atau enyong (kamu). Berikut kamus versi ngapak Kebumen; abang = merah; abot = berat; abuh = bengkak; adoh = jauh; adol = menjual; adus = mandi; ageh = cepat (bentuk perintah) aja giri giri = jangan buru buru; aja kebat kebat = jangan cepat cepat; aja = jangan; alot = kenyal; ana = ada; andheng andheng = tahi lalat; angik = mendinginkan ... Bahasa Jawa Ngapak umum dipakai di Jawa Tengah khususnya di daerah barat seperti Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, serta Tegal. Kamus Ngapak Lengkap berisi ribuan kata. Pantun ngapak kebumen juga cukup populer. Bahasa Ngapak ini terbatas pada masyarakat di Jawa Tengah bagian barat, namun di Kebumen sendiri bahasa tersebut termasuk bahasa sehari-hari. Meskipun menurut orang-orang solo dan sekitarnya yang menggunakan bahasa Jawa yang halus, bahasa Ngapak itu kasar, namun di Kebumen bahasa tersebut terdengar biasa saja. Kota Kebumen berada di daerah paling selatan provinsi Jawa Tengah, terdapat banyak wisata pantai yang unik. Bahasa ngapak merupakan terusan dari bahasa Sansekerta dan Jawa Kawi. Dalam dialek ngapak, kata "apa" tetap dibaca "apa" seperti bahasa Sansekerta dan Kawi. Sedangkan kata "apa" dalam bahasa Jawa yang ada sekarang dibaca "opo". Ngapak merupakan salah satu budaya lokal yang tidak dimiliki daerah lain.