khotbah ibrani 12 ayat 18 sampai 29

khotbah ibrani 12 ayat 18 sampai 29

(e-RH) 26 Mei -- IBRANI 12:18-29 - TIDAK TERGUNCANGKAN Dalam bacaan Kitab Ibrani bab 12 ayat 18-29, kita diajarkan untuk mengenali perbedaan antara ibadah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ibadah dalam Perjanjian Lama dapat menggentarkan dan membuat orang takut, namun dalam Perjanjian Baru, kita diperkenankan untuk datang kepada Tuhan dengan sikap hormat dan takut, serta beribadah dalam rasa syukur. Ayat 28 dan 29 adalah kesimpulan dari pandangan hidup orang yang hidup dalam perjanjian baru dan tidak lagi hidup dalam ibadah korban. Kita telah menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, sehingga kita diharapkan untuk mengucap syukur dan beribadah kepada Tuhan dengan tulus hati. Ucapan syukur juga akan mendorong kita untuk melayani Tuhan yang kita sembah. Namun perlu diingat, meskipun Allah kita penuh belas kasih, Ia juga adalah api yang menghanguskan. Kita diingatkan untuk hidup kudus dan menentang dosa, karena jika kita meninggalkan Injil, akibatnya jauh lebih mengerikan daripada menolak hukum Taurat. Dalam ayat 27, terdapat ungkapan "Sekali lagi", yang artinya Allah bermaksud membinasakan semua ciptaan yang dapat digoncangkan, agar yang tertinggal hanyalah yang tidak dapat bergoncang. Oleh karena itu, marilah kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan menghindari dosa, sehingga kita tidak akan terguncang saat Allah menggoncangkan dunia ini. Kita pun diingatkan bahwa Firman Tuhan hidup dan kuat, serta lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun. Firman Tuhan mampu membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita, sehingga marilah kita tetap mempercayai dan memegang teguh Firman Tuhan. Mari kita hidup dalam ketaatan dan rasa syukur kepada Tuhan, sehingga kita tidak akan terguncang saat dunia ini digoncangkan.