mitos perkutut larasati

mitos perkutut larasati

Mitos, Katuranggan dan Pamor Perkutut Larasati Istilah Larasati berasal dari kata-kata dalam bahasa Jawa, yaitu laras dan ati. Laras memiliki beberapa nama lain seperti pusoko, gendewo, langkap, nuroso, dan busur. Sementara itu, ati berarti hati dalam bahasa Indonesia. Artikel ini akan membahas tentang Perkutut Katuranggan Larasati, yang diambil dari kata-kata dalam bahasa Jawa, yaitu Pusaoka Gendewo, dan diyakini mampu menjadi seekor ular. Perkutut ini dianggap memiliki tuah untuk ketentraman dan kebahagiaan karena arti namanya. Larasati sendiri berarti keseimbangan hati atau selaras dengan hati. Mitos tentang burung perkutut Lurah dan Larasati ini sangat kuat, bahkan jenis burung ini dianggap keramat oleh masyarakat Jawa dahulu. Banyak yang percaya bahwa burung perkutut Lurah dan Larasati ini memiliki aura mistis dengan adanya khodam yang bersemayam di dalam tubuhnya. Kini, Perkutut Katuranggan Larasati menjadi perbincangan di kalangan para penggemar burung. Menurut mitos yang berkembang, burung ini bisa berubah menjadi ular dan memiliki ciri-ciri tertentu seperti pantat yang berwarna kekuningan seperti burung Trucukan. Selain itu, biasanya burung ini manggung pada tengah malam sekitar antara jam 11 malam hingga jam 12 malam. Di samping itu, tetap ada beberapa jenis burung perkutut lainnya yang juga populer di Indonesia, seperti Perkutut Durga Ngerik. Namun, mitos yang berkembang di seputar burung perkutut ini cukup unik, seperti yang disebutkan bahwa jika seseorang memelihara burung Perkutut Durga Ngerik, maka akan dijauhkan dari rezeki dan keluarga akan tidak akur. Perawatan burung perkutut sendiri sebenarnya cukup mudah, tidak membutuhkan extra fooding yang aneh-aneh seperti jangkrik, kroto, dan lain-lain. Namun, jika ingin memiliki burung ini, perlu diingat bahwa Perkutut Brahma Labuh Geni memiliki bulu khusus yang tidak baik untuk dipelihara karena dipercaya dapat mendatangkan musibah dan kesialan. Secara keseluruhan, burung perkutut memang suara yang menyenangkan dan bisa memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Namun, jika ingin memiliki burung perkutut, ada baiknya untuk memperhatikan mitos dan kondisi burung sebelum memilih jenisnya.