guru dingdong adalah

guru dingdong adalah

PUPUH BALI - MELAJAH Guru dingdong adalah sebuah aturan yang mengikat akhiran atau peletakan huruf vokal pada setiap akhir suku kata dalam satu bait. Aturan ini mempengaruhi setiap baris dalam satu bait pupuh Bali seperti Maskumambang yang merupakan salah satu dari 14 pupuh yang termasuk dalam wangun atau bagian tembang Sekar alit di Bali. Selain itu, terdapat juga aturan lain yaitu guru wilang yang mengikat jumlah baris pada setiap pupuh serta banyaknya bilangan suku kata pada setiap barisnya. Jika terjadi pelanggaran atas aturan ini maka kesalahan disebut dengan elung. Istilah pupuh berasal dari bahasa Jawa yang digunakan untuk menyebut jenis tembang ini. Namun, dalam pupuh Bali sendiri, digunakan bahasa Bali dan huruf vokal yang jatuh pada setiap akhir baris disebut dengan guru dingdong. Pupuh Bali terdiri dari beberapa jenis seperti Pupuh Adri, Pupuh Dangdang, Pupuh Demung, dan Pupuh Durma. Pelanggaran atas aturan guru dingdong disebut ngandang. Sekar Madya atau kidung adalah puisi berpolakan matra yang menggunakan bahasa Jawa Pertengahan dan Bahasa Bali. Di Bali, kidung Dewa Yadnya adalah salah satu contoh kidung yang biasanya dinyanyikan pada saat sebuah prosesi persembahyangan. Sekar Agung atau kekawin juga mempunyai aturan dan struktur yang ketat dalam pembentukan lagu. Aturan ini dibuat oleh guru lagu yang mempengaruhi berat atau panjang dan pendek atau ringannya sebuah lagu. Manfaat dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi siswa belajar matembang, digunakan sebagai acuan oleh guru dalam pembelajaran, dan sebagai pedoman dalam penyusunan kurikulum bahasa Bali. Jadi, pupuh Bali dengan aturan guru dingdong mempengaruhi struktur dan pola pembentukan dalam setiap jenis pupuh. Pengertian yang jelas akan membantu meningkatkan penguasaan bahasa Bali dan memahami keindahan dari budaya Bali yang kaya akan tradisi dan kesenian.