lapiflox 500 mg obat untuk apa

lapiflox 500 mg obat untuk apa

LAPIFLOX 500 MG 6 KAPLET adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan, infeksi genital, dan infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri yang rentan. Lapiflox digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, infeksi saluran cerna, infeksi saluran pernapasan, gonore (infeksi kelamin), demam tifoid, infeksi kulit dan jaringan lunak. Keterangan: Obat Keras, Kelas Terapi: Antibiotik Kuinolon, Kandungan: Ciprofloxacin 500 mg, Bentuk: Tablet Salut Selaput, Satuan Penjualan: Strip. Lapiflox 500 Tablet bermanfaat untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti gonore, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, demam tifoid, atau infeksi kulit dan jaringan lunak. Lapiflox 500 Tablet mengandung ciprofloxacin dan diperlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya. Aturan penggunaan Lapiflox 500 Tablet untuk dewasa adalah 250-500 mg di berikan 3 kali sekali dan untuk anak 25-50 mg/kg berat badan/hari terbagi dalam 3 dosis. Dosis bisa ditingkatkan pada infeksi parah atau sesuai dengan petunjuk dokter. Lapiflox (Ciprofloxacin HCl 500 mg) bekerja dengan mempengaruhi enzim DNA girase bakteri dan efektif melawan bakteri gram negatif dan gram positif yang sensitif. Digunakan untuk pengobatan berbagai infeksi saluran kemih, saluran pernapasan, saluran cerna, kulit, tulang, sendi, dan prostatitis kronis. Dosis umum Lapiflox untuk beberapa kondisi medis adalah sebagai berikut: - Infeksi saluran kemih: 250-500 mg sekali sehari selama 3-10 hari - Infeksi kulit: 500 mg sekali sehari selama 7-14 hari - Infeksi pernapasan: 500-750 mg sekali sehari selama 7-14 hari - Infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan: 500 mg sekali sehari selama 10-14 hari. Lapiflox harus disimpan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Gunakan sesuai dengan petunjuk dokter dan jangan menghentikan penggunaan obat tanpa seizin dokter. Penggunaan pada kehamilan dan menyusui harus dihindari karena dapat berdampak buruk.