kasus sepak bola di malang

kasus sepak bola di malang

Tragedi Stadion Kanjuruhan: Kronologi, Penyebab dan Korban Tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10). Insiden ini menyebabkan ratusan korban meninggal dunia dan masih dalam perawatan. Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dan dua di antaranya adalah anggota Polri. Tragedi ini merupakan salah satu tragedi sepak bola terburuk dalam beberapa dekade terakhir di Indonesia. Setelah kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya, sekitar 3.000 pendukung Arema memasuki lapangan dan menyebabkan kerusuhan. Aparat keamanan mengeluarkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan, namun beberapa suporter membawa senjata seperti pisau, tongkat, botol, kembang api, dan bahkan pedang. Tragedi ini menambah jumlah kematian supporter tim sepakbola di Indonesia menjadi 252 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Data kematian supporter ini berasal dari 9 tim sepak bola di Indonesia, termasuk dari Timnas Indonesia, Persija, Persib, PSIS, Persita, dan PSMS. Kejadian ini membuat Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu dari 127 korban meninggal dunia yang tertindas dalam kerusuhan tersebut. Pemerintah menyatakan bahwa tragedi Kanjuruhan menjadi kasus kematian sepak bola terparah ketiga di dunia setelah Peru dan Ghana. Sebagai bangsa yang mencintai sepak bola, kita harus merenung dan bersatu untuk memastikan bahwa tragedi seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.