prediksi kemarau 2023

prediksi kemarau 2023

Prakiraan Musim Kemarau 2023 di Indonesia | BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan durasi Musim Kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia akan berkisar antara 9-20 dasarian, atau sekitar 355 ZOM (50,8%). Sebanyak 114 ZOM (16,31%) diprediksi akan mengalami musim kemarau selama 1-8 dasarian, sementara 112 ZOM (16,0%) dan 5 ZOM (0,72%) diprediksi akan mengalami musim kemarau selama 21-28 dan 28 dasarian, berturut-turut. Sementara itu, selama Musim Hujan 2023/2024, sebagian besar wilayah diprediksi akan mengalami sifat hujan Normal, yaitu sekitar 566 ZOM (80,97%). Sedangkan wilayah lainnya diprediksi akan mengalami sifat hujan Bawah Normal (sekitar 64 ZOM atau 9,16%) dan Atas Normal (sekitar 69 ZOM atau 9,87%). BMKG memperkirakan Musim Kemarau 2023 akan berakhir pada bulan Oktober 2023. Ketua BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers "Pantauan Kondisi Cuaca dan La Nina" secara daring pada Jumat (27/1/2023) menyatakan bahwa musim kemarau pada awal-pertengahan 2023 berpotensi terjadi lebih awal. BMKG juga memprediksi bahwa curah hujan selama musim kemarau akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. Puncak Musim Kemarau 2023 diprediksi terjadi pada Juli-Agustus 2023. Dalam acara Peluncuran Program SDM "Unggul" dan Peresmian Mitra BMKG dengan 10 Universitas Inggris, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa ada wilayah yang mengalami musim kemarau mulai dari April mendatang, seperti Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Jawa Timur. Musim kemarau di wilayah lainnya di Indonesia diprediksi akan dimulai pada April dan menyebar ke seluruh wilayah pada Mei-Agustus 2023. BMKG memperkirakan bahwa Musim Kemarau 2023 akan lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir karena kondisi La Nina yang mempengaruhi intensitas curah hujan mulai melemah. Bulan Maret-April-Mei 2023 diprediksi akan menjadi periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau di sejumlah daerah di Indonesia.