pemain dalam dongeng disebut

pemain dalam dongeng disebut

Tokoh dalam Cerita: Protagonis, Antagonis, Tritagonis, dan Figuran Tokoh dalam cerita bukan hanya terbatas pada manusia, tetapi bisa juga berupa hewan, benda, atau karakter lain yang mewakili alur cerita. Karakter tokoh dapat berupa kata ganti orang seperti aku, kamu, dia, atau mereka. Karakter tokoh dapat ditemukan dalam novel, cerita pendek, drama, dan karya sastra lainnya. Ada beberapa jenis tokoh yang dikenal, antara lain protagonis, antagonis, tritagonis, sampingan, dan figuratif. Protagonis adalah tokoh utama yang menjadi pemeran utama dalam cerita. Sementara itu, antagonis adalah tokoh yang biasanya menjadi penyebab konflik dalam cerita. Tokoh antagonis sering digambarkan sebagai orang yang pendendam, sombong, iri, ingin menang, dan tak mau kalah. Tritagonis adalah tokoh pendukung yang membantu menjalin konflik dalam cerita. Ada juga tokoh sampingan yang berperan sebagai sidekick atau pembantu protagonis dalam mengatasi rintangan. Tokoh sampingan seringkali memperkuat alur cerita dengan memberikan bantuan atau saran kepada tokoh protagonis. Tokoh figuratif, di sisi lain, adalah tokoh yang muncul secara sementara dan sebagian besar tidak memiliki peran yang terlalu penting dalam cerita. Dalam cerita hewan, tokoh utama biasanya adalah hewan atau binatang, seperti Kancil, Monyet, Buaya, dan lain sebagainya. Tokoh utama hewan ini berbeda dengan tokoh utama dalam cerita pendek atau dongeng yang biasanya berupa manusia. Tujuannya adalah menyampaikan suatu pesan moral dan mendidik serta menghibur pembaca. Dalam dongeng, tokoh selalu menjadi pelaku yang menjalin alur cerita, baik itu sebagai manusia, hewan, atau benda. Dongeng juga dapat dibagi menjadi beberapa golongan besar, seperti dongeng binatang, biasa, lelucon, anekdot, dan berumus. Tujuan dari penokohan dalam sebuah cerita adalah untuk membantu menjalin alur cerita dengan memberikan hidup pada tokoh atau pelaku yang ada. Dari semua jenis tokoh yang ada, penting bagi penulis untuk menciptakan karakter tokoh yang kuat dan konsisten agar pembaca dapat memiliki pemahaman dan ikut terlibat dalam alur cerita.