love bombing journal

love bombing journal

Love-bombing: Pendekatan Narcissistic dalam Pembentukan Hubungan Studi saat ini meneliti hubungan antara gaya attachment, self-esteem, dan narcissism sebagai hal yang berkaitan dengan kecenderungan perilaku, yang disebut sebagai perilaku love-bombing, di antara sampel millenial dewasa muda. Love-bombing adalah taktik manipulatif yang sering digunakan pada tahap awal hubungan di mana seseorang membanjiri orang lain dengan kasih sayang dan perhatian yang berlebihan. Perilaku ini, meskipun tampak positif pada permukaan, bisa menjadi pendahulu pengendalian dan penyalahgunaan. Banyak pelaku love-bombing adalah orang narcisistik yang menggunakan perilaku mereka sebagai taktik manipulatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan: kamu. "Pemikiran psikologis di balik love-bombing adalah, 'Saya perlu membuatmu percaya padaku', " kata Peykar. "Saya perlu kamu memperhatikan saya dan bukan orang lain. Saya ingin mendapatkan sisi baikmu." Hal ini tentunya akan membuat kamu semakin 'klepek-klepek' jatuh hati terhadap pasanganmu. Sayangnya, pelaku love bombing ini terkadang sulit dikenali karena seseorang biasanya akan terlena dengan perlakuan manisnya. Namun, teknik love bombing ini bisa menjadi berbahaya dalam sebuah hubungan, terutama dalam membentuk kekerasan berbasis gender. Love bombing adalah ungkapan kasih sayang seseorang terhadap pasangannya. Bentuk love bombing bisa bermacam-macam mulai dari perhatian, memberi hadiah, atau kejutan-kejutan lainnya. Meski terdengar baik, love bombing ternyata cukup berbahaya dalam sebuah hubungan.