winka dan sihka

winka dan sihka

Analisis Puisi Tragedi Winka dan Sihka Karya Sutardji Calzoum Bachri - CompoShare Kawin adalah sebuah persatuan, namun winka adalah keadaan perceraian. Kasih bermakna cinta, sedangkan sihka bermakna kebencian. Kawin dan kasih menyiratkan kebahagiaan, tetapi winka dan sihka menyiratkan kesengsaraan. Jika kawin dan kasih berubah menjadi winka dan sihka, maka itu akan menjadi tragedi dalam kehidupan. Dalam puisi Tragedi Winka dan Sihka karya Sutardji Calzoum Bachri, hanya ada empat suku kata yang muncul, yaitu: ka, win, sih, dan ku. Dari keempat suku kata tersebut, tercipta beberapa pilihan kata seperti kawin, winka, sihka, ka, win, sih, dan ku. Beberapa kata di antaranya adalah kata-kata baru yang diciptakan oleh Sutardji. Makna zig-zag pada tipografi dalam puisi menyiratkan tentang perkawinan yang pada awalnya berarti kebahagiaan, tetapi melewati bahaya yang berliku dan penuh bahaya yang akhirnya menimbulkan tragedi. Pembalikan kata kawin menjadi winka dan kasih menjadi sihka mengandung makna bahwa perkawinan suami istri dapat berantakan dan kasih yang semula ada dalam hubungan tersebut berbalik menjadi kebencian. Baris-baris dalam puisi yang membentuk zig-zag juga mengandung makna tentang lika-liku dalam perjalanan perkawinan. Sutardji Calzoum Bachri, seorang pelopor penyair pada angkatan 1970-an, lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau pada tanggal 24 Juni 1941. Puisi Tragedi Winka dan Sihka menggambarkan tentang keadaan dalam kehidupan nyata dan kata-kata yang digunakan seperti kawin, kasih, winka, sihka, ka-win, dan ka-sih merupakan tanda-tanda yang bermakna. Namun, ketika kata-kata tersebut terbalik, maka arti dan maknanya juga berubah.