bola api bali

bola api bali

Menguak Tradisi Ngambeng dan Fenomena Bola Api di Pura - Bali Express Di Desa Padangbulia, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, setiap malam catur brata penyepian atau malam sehari sebelum Hari Raya Nyepi, dilangsungkan tradisi perang api atau meamuk-amukan. Tradisi ini melibatkan sejumlah pemuda desa setempat yang saling memukulkan api dari sabut kelapa untuk melebur hal-hal negatif dan memohon keharmonisan. Selanjutnya, usai tradisi ngambeng dan maturan pawilet, dilakukan upacara pengrawuh. Pada malam hari menjelang Nyepi, terdapat fenomena sinar berbentuk bola api yang muncul dari atas Pura Samuantiga menuju manda suci pura. Fenomena ini hanya dapat dilihat oleh pemangku pura dan beberapa orang yang berada di dalam area suci pura. Kepercayaan masyarakat Jawa mengenai makhluk gaib bertubuh bola api dikenal dengan sebutan Banaspati. Mitos hantu atau roh jahat ini dipercaya dapat menyerupai bola api atau pusaran api. Mereka juga percaya bahwa Banaspati sering mengambil bentuk manusia yang terbakar, mirip dengan sosok Ghost Rider di komik Marvel. Selain itu, bola api yang sering kali menjadi fenomena menyeramkan juga dipercaya dapat menjadi media mengirimkan teluh yang dapat menewaskan korbannya. Namun, di sisi lain, permainan sepak bola api telah menjadi permainan tradisional khas Indonesia yang berasal dari daerah Sumba Barat NTT dan sudah menyebar ke Pulau Jawa. Bagi para pecinta sepak bola api, sebelum memulai olahraga tersebut, melakukan doa pertama kali sebelum bertanding adalah sebuah kiat dan persiapan yang harus dilakukan. Namun, di balik semua mitos dan kepercayaan tersebut, tetap saja perlu diingat bahwa bola api bukanlah entitas yang dimiliki kekuatan supranatural dan harus dihindari.