kisah mualaf mantan misionaris

kisah mualaf mantan misionaris

Eks Misionaris Tinggalkan Harta dan Pilih Jadi Mualaf, Kisah Maxi Deeng Maxi Christian Ludewig Deen Deeng, yang dulunya seorang misionaris asal Manado yang menyebarkan ajarannya di Papua, akhirnya mendapat hidayah dan memutuskan untuk menjadi mualaf. Namun, perjalanannya tidaklah mudah. Seperti Maxi Deeng, banyak orang yang dulunya menganut agama lain beralih menjadi mualaf. Misalnya saja wanita keturunan Chinese, Hanipang, yang dulunya menganut agama Kristen Pantekosta namun kini sudah memeluk Islam. Jodik Liwoso juga sudah lama akrab dengan ajaran Islam sejak kecil dan kini menjadi dai. Roy Ambon, sahabat John Kei, juga mendapatkan hidayah untuk bertaubat dan masuk Islam. Izhac Elizahaumahu alias M. Ishak Hauma juga memeluk agama Islam setelah mendapatkan binaan melalui MCN Aya Sofya Lamongan. Ada juga kisah menarik dari seorang mualaf bernama Puji Suwarni. Awalnya ia berangkat sebagai misionaris untuk menyebar agama Kristen, namun perjalanannya berakhir ketika ia mengikrarkan dua kalimat syahadat. KH Rohmat Hidayat alias Mathius, seorang mantan pendeta, juga menjadi mualaf karena surat Ali Imran yang membuatnya bertobat. Bukan hanya KH Rohmat, tapi juga Augustinus Sri Urip Ragil Wibowo, mantan pendeta dan mantan pemimpin missionaris, yang memutuskan untuk memeluk agama Islam. Tak hanya di Indonesia, di Filipina pun terdapat kisah seorang pemuda aktivis gereja, Vanni, yang memeluk agama Islam pada usia 29 tahun setelah dibesarkan dalam keluarga Katolik. Selain itu, Ustaz Yahya Waloni yang dikenal sebagai penceramah dengan topik kristenisasi dan misionaris, juga memutuskan untuk masuk Islam setelah pernah terdaftar sebagai pendeta. Banyak kisah yang menarik dan inspiratif di balik perjalanan menjadi mualaf. Meski berbeda-beda, semuanya memiliki keyakinan yang kuat dan jalan spiritual yang penuh dengan tantangan, seperti yang dialami Maxi Deeng.