agenda reformasi 1998

agenda reformasi 1998

KOMPAS.com - Era Reformasi dimulai pada tahun 1998 untuk mengakhiri 32 tahun kepemimpinan Soeharto. Gerakan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di sana menuntut sejumlah agenda reformasi, yang kemudian dikenal sebagai 6 Agenda Reformasi 1998. Isi tuntutan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengadili Soeharto dan para pengikutnya Agenda utama dari reformasi tersebut adalah melakukan pengadilan terhadap Soeharto dan pengikutnya. Hal tersebut dilakukan karena Soeharto telah menjabat sebagai presiden Indonesia dalam waktu kurang dari 32 tahun. 2. Amandemen UUD 1945 Agenda berikutnya adalah melakukan amandemen atau perubahan terhadap Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan konstitusi baru Indonesia yang lebih demokratis dan terbuka. 3. Otonomi daerah seluas-luasnya Agenda selanjutnya adalah memberikan otonomi daerah seluas-luasnya agar daerah-daerah di Indonesia dapat lebih leluasa mengatur pemerintahan dan pengambilan keputusan. 4. Menghapus dwifungsi ABRI Agenda ini bertujuan untuk menghapus peran ganda (dwifungsi) Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dalam pemerintahan dan fokus pada tugas-tugas pertahanan negara. 5. Hapuskan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) Agenda terakhir adalah memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme di Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar pemerintahan Indonesia bisa lebih jujur, transparan, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi rakyat. Meskipun salah satu agenda perjuangan mahasiswa telah tercapai, yaitu menuntut lengsernya Soeharto, tetapi beberapa pihak menilai bahwa agenda reformasi belum tercapai atau bahkan gagal. Tragedi Semanggi yang berlangsung dua kali menunjukkan bahwa masih terjadi kekerasan terhadap rakyat dan mahasiswa setelah Soeharto melepas jabatannya.