sapta marga

sapta marga

Sapta Marga - TNI adalah kode etik luhur yang menjadi pedoman hidup para prajurit Tentara Nasional Indonesia. Pusat penerangan Sapta Marga berada di Mabes TNI dan memberikan informasi tentang identitas, kesatuan, kesatria, patriotisme, dan kesederhanaan warga negara Indonesia. Sapta Marga lahir pada tanggal 5 Oktober 1951 dari pemikiran tim perumus yang diketuai oleh Kolonel Bambang Supeno. Sapta Marga menunjukkan panduan hidup militer Indonesia yang bertanggung jawab, bertaqwa, bertanggung sikap, bertanggung janji, bertanggung sumpah, bertanggung keperwiraan, bertanggung kebenaran, bertanggung keadilan, dan bertanggung kejujuran. Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI juga menjadi bagian dari Sapta Marga yang dibuat oleh Sultan Sapta Marga untuk menjelajahi kesatuan, patriotisme, kesatria, dan kesederhanaan warga negara Indonesia. Artikel ini memberikan tips bagaimana mengatasi sering lupa ketinggalan barang, mengalah, dan lebih baik daripada berantem atau bertengkar dengan teman, tetangga, atau orang yang tidak diakui sebagai warga negara Indonesia. Operasi Saptamarga dikerahkan oleh TNI dengan tujuan untuk menumpas gerakan separatisme. Gerakan separatisme muncul sebagai wujud tuntutan kepada pemerintah pusat untuk memberikan kekuasaan otonomi kepada daerah-daerah. Di pinggir lapangan Sapta Marga terdapat deretan 17 batang yang terdiri dari 5 pohon filicium, 7 pohon flamboyan, dan 5 pohon filicium, maknanya 17 tanggal kemerdekaan NKRI dan 7 Pahlawan Revolusi serta 5 sila Pancasila. Dankodiklat TNI menekankan bahwa nilai-nilai kehidupan sebagai seorang prajurit harus tetap dilandasi dengan jiwa Sapta Marga, Sumpat Prajurit dan Delapan Wajib TNI. SMK SAPTA MARGA adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang bernama sama dengan Sapta Marga.