keberuntungan atau hoki

keberuntungan atau hoki

Hoki, Keberuntungan dan Kamma - Samaggi Phala Pada dasarnya, hoki dan keberuntungan bisa diartikan sebagai kemujuran atau nasib baik dalam hidup seseorang. Namun, pengertian tersebut bisa berbeda-beda tergantung dari sumber yang digunakan. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, aksara keberuntungan yang paling sering ditemukan adalah aksara 'f', yang seringkali ditempel secara terbalik pada pintu rumah orang Tionghoa saat Tahun Baru Imlek. Gerakan tangannya yang seperti memanggil dipercaya sedang memanggil rezeki untuk datang. Selain itu, kucing oren juga dipercaya sebagai pembawa hoki atau keberuntungan bagi pemiliknya. Di sisi lain, kucing hitam dianggap sebagai pembawa sial. Dalam Islam, istilah keberuntungan juga diartikan sebagai keberhasilan dalam hidup. Ada beberapa nama toko yang digunakan sebagai lambang dari keberuntungan, seperti Toko Ayman yang berarti toko yang beruntung, dan Toko Atharrazka yang berarti toko yang mendapat rezeki bersih. Selain itu, dalam feng shui, memiliki lukisan karakter tertentu juga dipercaya bisa membawa keberuntungan dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya itu, terdapat juga beberapa jenis bunga khas Imlek yang dipercaya sebagai pembawa keberuntungan bagi pemilik rumah maupun tamu yang datang, seperti Mei Hwa atau plum blossom. Namun, dalam ajaran agama Buddha, keberuntungan dicapai dengan cara meraih Samaggi Phala, yaitu kesempurnaan dalam melakukan perbuatan baik dan meraih pencerahan. Dalam pandangan Buddha, kamma atau perbuatan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan nasib atau keberuntungan seseorang. Dengan menekankan pentingnya melakukan perbuatan baik, maka seseorang dapat meraih kesempurnaan hidup dalam mencapai Samaggi Phala. Oleh karena itu, keberuntungan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari perbuatan seseorang, yang harus dilakukan secara benar dan bijaksana.