pp iptek tmii

pp iptek tmii

Pusat Peragaan IPTEK (PP-IPTEK) yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan sarana pembelajaran luar sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara yang mudah, menarik dan kreatif. Gedung ini terletak di Terminal B Skylift-TMII dan dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dengan luas lahan mencapai 1000 m2, PP-IPTEK menyediakan lebih dari 250 alat peraga yang bisa disentuh, dipegang dan dimainkan oleh pengunjung dari tingkat taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan. PP-IPTEK didirikan pada tanggal 20 April 1991 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan alat peraga yang dibuat oleh para ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga beberapa industri strategis dan IBM. Selain PP-IPTEK, di TMII terdapat berbagai macam anjungan dan bangunan yang menunjukkan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti taman burung, 32 anjungan rumah adat, tugu pancasila, dan museum Al-Quran. Pengunjung juga dapat mengakses layanan digital berbasis aplikasi untuk mendapatkan konten edukatif. HTM masuk ke PP-IPTEK adalah Rp. 16.500, dengan jam operasional pada Senin hingga Sabtu pukul 08.00 - 16.30, dan pada Minggu pukul 09.00 - 17.00. PP-IPTEK sangat bermanfaat bagi pelajar Indonesia dalam mendapatkan ilmu tentang teknologi dan sains. Selain itu, PP-IPTEK juga sering mengadakan kegiatan seperti Seminar Sains untuk guru IPA serta Quiz Iptek, yang menarik dan bermanfaat bagi para pengunjung. PP-IPTEK menjalani proses revitalisasi yang meningkatkan kualitas dan memperkaya pengalaman wisata para pengunjung, dengan adanya konsep green zone dan kekinian. Melalui pembangunan PP-IPTEK, TMII memberikan pengetahuan dalam berbagai bidang dan geologi, serta menjadi sarana untuk menumbuhkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi secara mudah, menarik dan kreatif bagi masyarakat Indonesia. Setelah dua tahun pandemi Covid-19 mengubah banyak kegiatan menjadi daring, PP-IPTEK dan aktivitas edukatif lainnya menjadi lebih penting dalam memerangi virus ini dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.