orbit slot

orbit slot

Apa itu Satelit Orbit 123 derajat BT dan Kronologi Kekisruhannya? - Tempo Slot orbit 123 BT merupakan salah satu wilayah angkasa yang diberikan oleh International Telecommunication Union (ITU) kepada Indonesia. Slot ini dimiliki oleh Satelit Garuda-1 yang beroperasi hingga 2015. Namun, slot ini berpotensi lepas dari Indonesia jika tidak ada satelit pengganti. Pada tahun 2018, pengelolaan slot orbit ini dikembalikan dari Kementerian Pertahanan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Hal ini berkaitan dengan proyek satelit Kemhan slot orbit 123 yang diduga berujung korupsi. Kejaksaan Agung menduga terjadi korupsi dalam proyek satelit Kemhan terkait slot orbit 123. Namun, pada akhirnya Kominfo berhasil mempertahankan pengelolaan slot orbit satelit milik Indonesia di lembaga internasional untuk radio telekomunikasi ITU. Salah satu contoh penting dari pengaruh slot orbit adalah posisi orbital 113°E GSO yang seharusnya diisi oleh Satelit NUSANTARA-2. Namun, satelit ini mengalami kegagalan peluncuran. ITU telah menyetujui perpanjangan batas waktu peluncuran hingga 2024 untuk mengisi posisi orbit tersebut. Pemerintah telah mentransfer konsesi dari Indosat ke SATRIA-1 untuk mengisi slot orbit 146 E. Peluncuran satelit merupakan proses yang kompleks dan memerlukan perencanaan dan penjadwalan yang cermat. Salah satu faktor terpenting dalam proses peluncuran adalah ketersediaan slot orbit. Slot orbit adalah area yang ditunjuk di mana satelit dapat ditempatkan di orbit. Slot geostasioner ditentukan oleh ITU dan dialokasikan kepada negara-negara karena digunakan terutama untuk komunikasi dan penyiaran. Slot orbit 123 BT berpotensi lepas dari tangan Indonesia jika tidak ada satelit pengganti. Namun, pemerintah telah menyiapkan SATRIA-1 untuk mengisi slot orbit 146 E.