jual kerbau belang di jawa

jual kerbau belang di jawa

Melestarikan Kerbau Berharga Miliaran dari Tanah Toraja Kerbau menjadi hewan yang sangat istimewa bagi masyarakat Toraja. Tidak hanya sebagai penghasil daging, kerbau juga menjadi hewan kurban pada upacara adat Rambu Solo'. Di wilayah Tana Toraja sendiri, terdapat 10 jenis kerbau yang berkembang biak dengan harga yang beragam. Namun, kerbau yang paling istimewa dan memiliki harga selangit adalah kerbau belang. Kerbau ini memiliki corak atau belang hitam di sekujur tubuhnya dan harganya bisa mencapai 1 miliaran rupiah. Kerbau belang ini diperlakukan secara khusus oleh pemiliknya semenjak kecil sudah dikebiri dan dianggap suci sebagai hewan kurban. Perawatannya pun seperti raja, karena kerbau ini memiliki tanduk berwarna kuning gading, lingkaran putih di bola matanya, dan kulitnya berwarna putih dan hitam dengan pola tertentu (belang). Masyarakat Toraja memberi nama kerbau belang berdasarkan corak warna kulitnya, ada kerbau saleko, lotong boko, bonga, dan toddi’. Untuk melestarikan kerbau ini, riset dilakukan untuk mengetahui aspek keberlangsungan ekologi dan sosial dari harga kerbau yang sangat mahal. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara wawancara langsung kepada narasumber peternak kerbau belang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan elemen biaya mempunyai peran kecil dalam menentukan harga kerbau belang. Pasar Bolu di Tanah Toraja bukan hanya menjadi tempat jual beli kerbau namun juga babi. Untuk masyarakat yang tidak mampu membeli kerbau, hewan persembahan bisa diganti dengan babi yang harganya lebih terjangkau. Sebagai penghasil daging, populasi kerbau di Indonesia relatif rendah jika dibandingkan dengan sapi potong. Di antara lima wilayah sentra kerbau, tersedia juga kerbau dari Tanah Toraja dengan ciri khas corak belang hitam yang menutupi punggungnya dengan tubuh berwarna dasar putih. Kerbau dari Tanah Toraja ini memiliki harga fantastis dan terlihat lebih tegap serta memiliki punggung tanduk yang lebih runcing dari kerbau daerah lain. Melalui upaya pelestarian kerbau belang ini, harapannya keberadaannya dapat terjaga dan terus menjadi bagian budaya masyarakat Toraja yang sangat dihargai.