raja yang tidak memiliki selir

raja yang tidak memiliki selir

Raja pertama di Jawa yang tidak memiliki selir adalah Raja Pakubuwana VIII. Ia hanya memiliki satu istri, yaitu Raden Ayu Ngaisah, putri dari Pangeran Adipati Purbanegara. Meskipun demikian, di berbagai kerajaan di dunia, termasuk Korea Selatan zaman dahulu, raja kerap memiliki banyak selir. Hal ini biasanya dilakukan sebagai simbol kekuasaan dan untuk menjamin adanya pewaris takhta. Namun, alasan tersebut tidak berlaku untuk Raja Pakubuwana VIII, yang hanya memiliki satu istri sepanjang hidupnya. Ia wafat pada usia 72 tahun setelah memerintah selama 3 tahun. Berbeda halnya dengan Raja Cheoljong di Korea Selatan, yang memiliki delapan selir. Meskipun demikian, ia hanya menjadi raja karena dimanfaatkan oleh Wangsa Andong Kim yang haus kekuasaan. Kepemimpinannya diwarnai oleh pertikaian antara fraksi konservatif yang didukung oleh ratu atau selir raja. Meskipun begitu, Raja Cheoljong berhasil melarang perjudian, monopoli perdagangan, dan korupsi selama masa pemerintahannya.