santa cruz indonesia timor leste

santa cruz indonesia timor leste

Tragedi Santa Cruz dan Sejarah Kekerasan Indonesia di Timor Leste Pada tanggal 12 November 1991, tentara Indonesia menembaki para demonstran di Santa Cruz, Dili. Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa ini. Pembantaian Santa Cruz terjadi di Timor Timur, yang saat itu sedang diduduki oleh Indonesia. Peristiwa ini dianggap sebagai bagian dari genosida Timor Timur, dengan memakan sebanyak 273 korban jiwa. Pada saat peristiwa ini terjadi, sebagian besar korban adalah pengunjuk rasa pro-kemerdekaan Timor Timur yang sedang melakukan prosesi peringatan untuk Sebastio Gomez, seorang pendukung kemerdekaan yang dibunuh oleh militer Indonesia. Tragedi Santa Cruz menjadi titik balik perjuangan kemerdekaan Timor Leste. Pemuda-pemudi Timor Leste membangunkan opini publik internasional dengan menabur bunga di makam Sebastião Gomes di Santa Cruz, Dili, sebagai bentuk perjuangan kemerdekaan mereka. Sejak peristiwa ini, Timor Leste memproklamirkan kemerdekaannya pada 20 Mei 2002, setelah mengalami kekerasan lainnya selama lebih dari 20 tahun. Saat ini, pemerintah dan generasi muda Timor Leste terus mengenang peristiwa ini setiap tahun dan membangun monumen sebagai tanda penghormatan bagi para korban. Namun, tragedi Santa Cruz adalah bagian dari sejarah kelam kekerasan Indonesia di Timor Leste. Selain itu, banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia lainnya selama masa pendudukan Indonesia, yang mengakibatkan ratusan ribu orang Timor Leste mengalami kekerasan, penghilangan, dan pemaksaan yang dihadapi sampai saat ini.