pp broken home

pp broken home

Rumah tangga yang berantakan dan memberi efek buruk pada perkembangan anak disebut sebagai broken home. Istilah ini menggambarkan situasi di mana keluarga tidak harmonis sehingga mengalami perpecahan, yang dapat disebabkan oleh kematian, perceraian, seseorang yang tidak menikah, dan tindakan kriminal. Kurangnya komunikasi antar keluarga, rasa ketidakpercayaan, dan komitmen awal pernikahan yang mulai terkikis menjadi beberapa penyebab broken home yang paling sering terjadi. Dampaknya bagi anak adalah ketidakstabilan emosional, gangguan kesehatan mental, menurunnya prestasi akademik, dan terjadinya rasa cemas yang mendalam bahkan hingga depresi. Anak yang mengalami situasi broken home bisa merasakan kesedihan yang mendalam dan hilangnya rasa cinta dan kasih sayang akibat perceraian. Oleh karena itu, orangtua yang bercerai harus memastikan bahwa kasih sayang pada anak tidak pernah terputus. Upaya untuk mengatasi broken home meliputi penanganan konflik, pengabaian, dan perilaku buruk di antara anggota keluarga. Meskipun definisi broken home berbeda-beda, efek yang ditimbulkan cukup serius pada anak. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah untuk menghindari situasi broken home agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik maupun psikis.