pm 10

Mengenal PM 2.5 dan PM 10, Partikel Berbahaya bagi Tubuh PM 10 dan PM 2.5 adalah partikel udara yang kita hirup setiap hari. Meski mungkin jarang terdengar, istilah ini sering muncul dalam artikel kesehatan dan sains. PM 2.5 dapat meningkat akibat udara panas, kebakaran, dan polusi lingkungan. Sementara itu, PM 10 merupakan partikel-partikel udara yang berukuran kurang dari 10 mikron. PM10 terdiri dari berbagai jenis partikel, seperti asap, debu, jelaga, garam, asam, dan logam. Partikel-partikel ini bisa terbentuk secara tidak langsung dari gas yang dipancarkan oleh kendaraan bermotor dan industri di atmosfer. Berbagai sumber yang dapat meningkatkan PM10 adalah emisi gas buang dan asap dari kendaraan bermotor, industri, dan kebakaran hutan. Adanya PM 10 dan PM 2.5 dapat memiliki efek buruk pada kesehatan kita. Partikel tersebut dapat memicu masalah kesehatan seperti iritasi pada mata dan tenggorokan, sehingga meningkatkan risiko penyakit asma, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Studi ESCAPE yang melibatkan 312.944 orang di sembilan negara Eropa pada tahun 2013 mengungkap bahwa tidak ada tingkat partikulat yang aman, dan bahwa setiap kenaikan 10 μg m3 pada PM 10, angka kanker paru-paru meningkat 22%. Sedangkan untuk PM 2.5 ternyata memiliki peningkatan 36% pada kanker paru-paru per 10 μg m3. PM 10 dan PM 2.5 juga dapat berdampak buruk pada lingkungan, seperti meningkatkan polusi udara dan penurunan kualitas udara, kerusakan pada tumbuhan dan ekosistem, serta pengurangan visibilitas akibat kabut asap dan pengaruh pada perubahan iklim. Kami harus memperhatikan bagaimana sumber PM 10 dan PM 2.5 mempengaruhi kesehatan kita dan juga lingkungan sekitar. Sebagai tindakan preventif, kita harus memperhatikan kualitas udara di sekitar kita, melakukan tindakan yang dapat mengurangi dampak buruk dari PM 10 dan PM 2.5, serta menjaga kebersihan udara dengan cara menghindari asap kendaraan bermotor dan membuka jendela saat udara bersih di luar.