pendapatan klub liga 1

pendapatan klub liga 1

SKEMA PENDAPATAN KLUB DI LIGA 1 2023/2024 - persija.id Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta atau biasa disingkat Persija Jakarta saat ini sedang berada di Liga 1 Indonesia. Seperti yang diketahui, klub-klub Liga 1 akan mendapatkan pemasukan yang lebih besar dibanding musim kompetisi sebelumnya. Hal ini seiring dengan adanya peningkatan nilai kontribusi komersial dari PT Liga Indonesia Baru sebagai penyelenggara Liga 1. Surat edaran yang dikeluarkan PT LIB memaparkan bahwa nilai kontribusi tetap untuk tiap klub musim 2023-2024 bertambah menjadi Rp 7,5 miliar per musim. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan musim 2021 yang hanya menerima hak komersial sebesar Rp 3,4 miliar saja. Meskipun Liga 2 2020 tak tuntas dan hak komersial tidak dibayar penuh, namun klub tak perlu khawatir karena PT LIB menjamin bahwa pendapatan setiap klub akan meningkat di Liga 1 2023-2024. Kompetisi Liga 1 musim 2023-2024 akan dimulai pada bulan Juli 2023 hingga tahun 2024 dan diikuti oleh 18 klub peserta, termasuk juara bertahan, PSM Makassar. Tim besar lain seperti Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Bali United, dan lain sebagainya juga akan turut ambil bagian dalam kompetisi ini. Namun, pendapatan klub tidak hanya berasal dari subsidi liga dan hak siar televisi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Azrul Ananda, mantan Direktur PT Liga Indonesia Baru, subsidi liga dan hak siar televisi tidak bisa dijadikan andalan untuk menyusun rencana tim dalam jangka panjang. Oleh karena itu, klub harus memiliki skema lain dalam meningkatkan pendapatan mereka. Demikianlah skema pendapatan klub di Liga 1 2023/2024 yang dapat diharapkan oleh para penggemar dan klub. Tentu saja, keberhasilan klub dalam kompetisi turut berpengaruh pada pamornya dan akhirnya pendapatan klub. Namun, yang pasti dengan adanya peningkatan dan stabilitas pendapatan inilah memungkinkan klub untuk terus berkompetisi dengan lebih baik.