sperma dikeluarkan di luar

sperma dikeluarkan di luar

Apakah Bisa Hamil walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar? Peluang kehamilan masih ada meskipun pasangan mengeluarkan sperma di luar vagina ketika berejakulasi. Cairan praejakulasi juga mengandung sperma, bukan hanya air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi. Oleh karena itu, metode withdrawal atau pulling out tidak bisa sepenuhnya mencegah kehamilan. Selain itu, menggunakan metode ini juga tidak dapat mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS). Beberapa infeksi, seperti herpes, klamidia, sifilis atau gonore tetap bisa terjadi, termasuk dari cairan pra-ejakulasi. Ada banyak risiko dan kondisi yang memungkinkan terjadinya kehamilan dengan cara sperma dikeluarkan di luar vagina. Salah satu risikonya adalah sperma tertinggal dalam air mani pra-ejakulasi. Jika sperma masih dekat area kemaluan perempuan (dekat labia) dan kontak dengan lendir vagina, maka sperma tetap dapat tersalurkan ke dalam vagina kemudian ke dalam rahim dan bisa terjadi kehamilan apabila ada sel telur. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa masa hidup sperma di luar tubuh adalah sekitar 20 hingga 60 menit. Namun, belum ada bukti kuat yang memastikan hal tersebut. Oleh karena itu, sperma tidak akan bertahan lama ketika air mani mulai mengering dan terkena permukaan yang cepat menyerap seperti pakaian atau selimut. Meskipun bisa terjadi kehamilan, peluangnya sangat rendah karena sperma hanya bisa hidup sebentar di luar tubuh. Perlu diingat, beberapa tetes pertama cairan mani atau cairan yang mengangkut semen keluar dari penis pria, mengandung banyak sperma sehingga bisa terjadi pembuahan. Sebelum memutuskan menggunakan metode pull out, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli kandungan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan update.