warna warna liturgi katolik

warna warna liturgi katolik

Warna-Warna Liturgi Katolik Beserta Arti dan Masa Penggunaannya - detikcom Dikutip dari laman The Terra Sancta Museum, berikut penjelasan tentang warna-warna liturgi Katolik yang berlaku: 1. Warna Putih Putih adalah warna cahaya, kemurnian, kemuliaan, dan kegembiraan. Putih digunakan untuk semua perayaan seperti pernikahan dan sakramen baptisan. 2. Warna Merah Merah adalah simbol penting dalam agama Kristiani dan melambangkan warna darah yang menjadi simbol pengorbanan Kristus dan para martirnya. Warna merah dipakai untuk acara seperti Minggu Palma, Jumat Agung, Hari Pentakosta, Sabtu Suci, perayaan-perayaan Sengsara Tuhan, Pesta para rasul dan pengarang Injil, serta perayaan-perayaan para martir. 3. Warna Hijau Hijau melambangkan warna kehidupan dan tumbuh-tumbuhan. Warna ini digunakan selama masa Biasa (selain Adven dan Paskah) dan dipakai pada perayaan-perayaan yang tidak terlalu penting. 4. Warna Ungu Ungu melambangkan kerendahan hati dan menunjukkan masa-masa persiapan di sekitar Renungan pra-Kristus. Warna ini sering digunakan selama masa Adven dan Prapaskah. 5. Warna Hitam Warna hitam melambangkan kesedihan dan duka. Warna hitam biasanya digunakan selama masa Tujuh Minggu Sengsara. 6. Warna Merah Muda atau Pink Merah muda atau pink melambangkan sukacita dan kegembiraan dalam pengharapan. Warna ini digunakan pada Gaudete Sunday, Minggu ke-3 masa Adven dan Laetare Sunday, Minggu ke-4 masa Prapaskah. 7. Warna Emas Warna emas melambangkan kemakmuran dan kemuliaan. Warna emas digunakan selama perayaan-perayaan besar seperti Natal dan Paskah. Pemakaian warna liturgi dalam Gereja Katolik sudah ada sejak zaman kuno, dan warna-warna ini telah berkembang dan diteruskan dalam tradisi liturgi Gereja Katolik hingga saat ini. Pemilihan warna liturgi amat dipengaruhi oleh penafsiran makna atas simbol warna sebagaimana dipahami suatu budaya dan masyarakat tertentu. Dalam liturgi, warna melambangkan sifat dasar misteri iman yang kita rayakan dan menegaskan perjalanan hidup Kristiani sepanjang tahun liturgi. Hal ini sejalan dengan tradisi Kristen yang mencoba mengungkapkan pengalaman spiritual dalam bentuk yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.