korban perang sampit

korban perang sampit

Konflik Sampit adalah sebuah peristiwa kerusuhan antaretnis yang terjadi pada awal Februari 2001 di kota Sampit, Kalimantan Tengah. Konflik ini melibatkan suku Dayak asli dengan warga migran Madura yang bermula setelah insiden pembakaran salah satu rumah milik orang Dayak di Jalan Padat Karya. Dilaporkan bahwa pelakunya adalah kelompok orang Madura. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mencatat bahwa korban jatuh mencapai sekitar 400 jiwa, sedangkan menurut data kepolisian, ada lebih dari 300 rumah yang dibakar dan 197 lainnya dirusak. Menurut data dari Polres Kotawaringin Timur, jumlah korban meninggal dari kedua belah pihak kerusuhan Sampit ada 315 orang. Konflik ini berlangsung sepanjang tahun 2001 dan meluas ke seluruh provinsi Kalimantan Tengah, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini muncul karena perbedaan nilai dan budaya antara suku Dayak dan Madura yang berstatus sebagai pendatang. Perang Sampit ini mengakibatkan sedikitnya 500 orang tewas dan 100 ribu orang lainnya harus mengungsi. Peristiwa ini merupakan salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah Indonesia karena merenggut banyak korban jiwa dan berdampak pada banyak aspek kehidupan masyarakat setempat.