utang pln tembus 500 triliun

utang pln tembus 500 triliun

Utang PLN Tembus Rp 500 T, Ini Perjalanannya dari 2015 Perusahaan listrik pelat merah Indonesia, PT PLN (Persero), saat ini memiliki utang mencapai Rp 500 triliun. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Meskipun utang PLN terus bertambah, pemegang saham meminta manajemen untuk menekan belanja modal sebesar 50%. Menurut Erick Thohir, salah satu cara untuk membantu PLN menyehatkan keuangan adalah dengan menekan belanja modal atau capex sebesar 50%. Utang PLN terutama digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur untuk menambah kapasitas produksi listrik hingga 35.000 MW pada akhir tahun lalu. Meskipun demikian, liabilitas jangka pendek PLN telah menyusut sebesar 6,05% dari Rp 159,29 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 149,65 triliun di tahun 2020. Alhasil, total liabilitas PLN pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp 649,24 triliun atau lebih rendah 0,98% dibandingkan dengan liabilitas perusahaan tersebut di tahun 2019 sebesar Rp 655,67 triliun. Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, pernah mengatakan bahwa utang perusahaan membengkak sejak 2019. Dari di bawah Rp 50 triliun pada lima tahun sebelumnya, utang perusahaan kini hampir mencapai Rp 500 triliun. Zulkifli mengatakan utang tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan seperti pengerjaan proyek 35.000 MW. Saat ini, pihak PLN dan kementerian berupaya untuk menjaga keuangan perusahaan tetap sehat. Beberapa langkah yang dilakukan adalah mengurangi belanja modal dan operasional, termasuk dalam PLN yang memang terlilit utang. Diharapkan, dengan langkah-langkah tersebut, keuangan PLN dapat segera terbebas dari utang yang terus bertambah.