banjir di ka bah

banjir di ka bah

Sejarah Kelam Ka'bah Diterjang Banjir Besar, Apa Penyebabnya? Pada 24 November 2022, Kota Jeddah dilanda banjir bandang yang menewaskan dua orang. Namun, tidak hanya Kota Jeddah yang pernah dilanda banjir, Ka'bah di Masjidil Haram juga pernah terendam banjir beberapa kali. Sejarah mencatat bahwa hal ini disebabkan oleh letak geografis dan struktur tanah kota Makkah yang memang rentan terkena banjir. Ka'bah adalah bangunan suci bagi umat Islam yang menjadi tempat wajah dihadapkan saat sholat atau kiblat. Bangunan ini menjadi pusat peribadatan umat Islam di seluruh dunia. Namun, beberapa kali banjir merendam Ka'bah tersebut. Banjir terparah terjadi pada tahun 1941, ketika cuaca ekstrem dan hujan deras mengguyur selama seminggu saat siang dan malam, sehingga aktivitas di Mekkah dan Ka'bah lumpuh total. Tercatat bahwa Ka'bah didirikan pertama kali oleh Nabi Adam, namun, bangunan ini hancur tertimpa banjir bandang pada zaman Nabi Nuh. Kemudian, 1500 SM merupakan tahun pertama Ka'bah dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim, bersama dengan putranya yang taat, Ismail. Ibrahim diperintahkan untuk membangun kembali Ka'bah di posisi yang ada saat ini, sebab lokasi sebelumnya sering terjadi banjir besar. Oleh karena itu, Ibrahim diperintahkan untuk meninggikan fondasinya. Setelah penyatuan Arab Saudi pada tahun 1932, raja pertamanya, Raja Abdul Aziz menjadi penjaga Ka'bah dan Masjidil Haram. Di era Muhammad Ali Pasha pada abad ke-19, Ka'bah dipugar kembali setelah dilanda banjir. Selain itu, pada tahun 1630 M, terjadi banjir besar di Mekkah yang menghancurkan dinding-dinding Ka'bah. Sejak itu, dibangunlah Ka'bah yang kesepuluh kalinya. Untuk mengurangi dampak banjir, pemerintah Arab Saudi melakukan renovasi drainase di sekitar Masjidil Haram. Namun, walaupun sudah melakukan upaya-upaya tersebut, banjir masih tetap terjadi di Mekkah dan merendam Ka'bah. Karenanya, sangat diperlukan upaya-upaya yang lebih baik lagi untuk mengurangi dampak banjir yang merendam Ka'bah di masa depan.