hakim garis badminton

hakim garis badminton

Hakim Garis Badminton: Si Penjaga Keadilan di Lapangan Dalam pertandingan bulu tangkis, ada tiga peran dalam jajaran perangkat pertandingan, yaitu wasit pertandingan (umpire), hakim servis (service judge), dan hakim garis (linesman). Hakim garis bertugas untuk melihat posisi jatuhnya shuttlecock atau kok di wilayah permainan dan menentukan apakah masih berada dalam lapangan, menyentuh sebagian garis batas, atau keluar sepenuhnya dari wilayah permainan. Seorang hakim garis harus duduk 2.5-3.5 meter dari garis dan memutuskan apakah shuttlecock berada "dalam" atau "keluar", menentukan apakah pemain mencetak poin. Tugas ini tidak mudah karena badminton merupakan olahraga yang sangat cepat dan shuttlecock dapat mendarat dengan sekejap. Kebenaran akan keputusan hakim garis memiliki dampak yang besar terhadap suasana hati pemain dalam sebuah kompetisi. Untuk menjadi hakim garis badminton yang sukses, ada beberapa tips yang harus diikuti. Hal pertama yang harus dipahami adalah aturan dan regulasi permainan. Kemudian, perhatikan dengan seksama posisi shuttlecock agar bisa membuat keputusan yang tepat. Jaga ketenangan dan konsentrasi, jangan ragu untuk berkomunikasi, dan terus berlatih serta mengasah kemampuan. Indonesia memiliki beberapa hakim garis yang sudah tercantum namanya sebagai hakim garis dalam BWF atau Badminton World Federation, di antaranya Muhammad Hatta dan Raventus. Masa tugas Muhammad Hatta berakhir pada tahun 2020, sementara Raventus pada tahun 2022. Terdapat juga sistem review dengan teknologi bernama hawk-eye yang digunakan oleh wasit maupun hakim garis untuk membantu memastikan keputusan yang tepat. Meskipun seringkali luput dari perhatian, hakim garis merupakan komponen terpenting dalam kesuksesan turnamen bulu tangkis yang besar. Dalam hal ini, Oscariano merupakan salah satu hakim garis internasional yang berhasil mendapatkan akreditasi BWF pada tahun 2017. Dalam perannya sebagai hakim garis, Oscariano harus tetap berpegang pada kebenaran dan menjadi penjaga keadilan di lapangan.