apa itu efek plasebo

Apa Itu Efek Plasebo? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya Efek plasebo adalah fenomena yang populer dalam dunia kedokteran. Efek ini bekerja dengan cara merangsang pikiran agar terinduksi secara positif sehingga akan memberikan peningkatan mood psikologis dan membantu pasien-pasien yang menderita gangguan mental. Selain itu, efek plasebo juga efektif untuk mengatasi rasa sakit. Meskipun disebut obat kosong, plasebo dapat memberikan efek tertentu terhadap orang yang mengonsumsinya. Penggunaannya bisa berdampak positif atau negatif tergantung pada pasien. Efek plasebo dapat dirasakan pada orang-orang yang mengalami depresi, rasa sakit, sindrom iritasi usus besar, menopause, dan gangguan tidur. Beberapa riset menunjukkan bahwa efek plasebo bahkan bisa hampir sama dengan efek obat asli dalam meredakan nyeri, mengurangi rasa cemas, meringankan depresi, serta mengatasi gejala gangguan psikosomatis. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Efek plasebo memiliki kembar jahat yaitu efek nokebo, di mana pasien mengalami efek samping yang merugikan dari plasebo yang tidak berbahaya, atau di mana perkiraan gejala negatif mengendapkan gejala tersebut. Oleh karena itu, penelitian terkontrol plasebo penting dalam evaluasi obat. Efek plasebo bekerja melalui mekanisme psikosomatik di mana sistem saraf, dalam menanggapi makna penuh harapan yang diberikan pada terapi plasebi yang ditentukan, menginduksi modifikasi neurovegetatif dan menghasilkan banyak endorfin, hormon, dan mediator, mampu mengubah persepsi seseorang. Komunikasi yang baik antara tenaga medis dan pasien merupakan faktor penting dalam efektivitas efek plasebo. Efek plasebo terutama digunakan dalam penelitian, meskipun kadang-kadang juga dikaitkan dengan praktik klinis. Plasebo bisa memberikan efek yang beragam tergantung pada cara pengobatan, kondisi orang yang mengonsumsi, serta penyakitnya. Semua ada di dalam kepala si personalnya dimana plasebo sangat memainkan peran sugesti. Efek plasebo memiliki peran yang penting dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Namun, penggunaannya harus hati-hati dan dengan persetujuan pasien.