kepala jerapah

kepala jerapah

Jerapah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jerapah merupakan hewan tertinggi yang hidup di darat. Jerapah jantan biasanya memiliki tinggi 4,8 sampai 5,5 meter dengan berat mencapai 1.360 kilogram, sedangkan jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan. Habitat aslinya mencakup area dari. Dalam ensiklopedia yang ditulisnya, jerapah disebut sebagai salah satu spesies hewan tertinggi di dunia yang hidup di darat. Bagi jerapah, lidah tidak hanya menjadi organ pengecap, tetapi juga berfungsi untuk merobek dahan pohon serta memegang objek karena kaki mereka tidak mungkin mencapai kepala. Ukuran lidah jerapah dewasa bisa mencapai 50 cm. Jerapah memiliki pembuluh darah yang elastis serta katup pembuluh vena di leher. Hal ini berfungsi agar ketika kepala jerapah diturunkan, maka tekanan darah tidak naik secara dramatis. Meskipun jerapah memiliki ukuran tubuh yang besar, mereka memiliki tekanan darah setinggi langit karena kepala mereka yang sangat tinggi. Jarak kepala jerapah dari jantungnya mencapai sekitar 2 meter, sehingga jantung harus melawan gaya gravitasi untuk memastikan otak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang cukup. Tekanan darah jerapah mencapai 280/180 mm Hg, jumlah ini dua kali lipat jumlah tekanan darah yang terjadi pada manusia. Jerapah atau nama ilmiahnya Giraffa Camelopardalis merupakan salah satu spesies hewan tertinggi di dunia yang hidup di darat. Habitat aslinya mencakup area dari Afrika Tengah hingga Afrika Selatan. Jerapah dewasa memiliki tinggi sekitar 4,2 meter dan memiliki ciri-ciri fisik seperti warna kulit yang khas, leher panjang, dan lidah yang kuat. Meskipun berukuran besar, jerapah merupakan hewan pemakan daun dan bunga. Fosil kerabat kuno jerapah, Discokeryx xiezhi, ditemukan di Junggar Basin, Xinjiang, China Barat. Meskipun leher kerabat jerapah ini jauh lebih pendek daripada leher jerapah modern, namun analisis fosil menunjukkan bahwa Discokeryx xiezhi memiliki rangkaian sambungan yang sangat rumit antara kepala dan tulang belakangnya. Sejumlah teori menjelaskan alasan mengapa jerapah memiliki leher yang begitu panjang. Beberapa ilmuwan percaya bahwa leher yang dimiliki jerapah karena adanya seleksi alam. Saat sedang dalam situasi perkelahian, jerapah akan menggunakan kepala dan lehernya untuk memukul lawan.