pohon pagoda

pohon pagoda

Bunga pagoda adalah tumbuhan perdu dengan bunga kecil berwarna merah yang membentuk tandan berbentuk kerucut (pagoda). Tanaman ini sering dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah atau di jalan raya. Bunga pagoda memiliki rasa manis dan termasuk dalam keluarga Verbenaceae. Di beberapa daerah Indonesia, bunga ini dikenal dengan sebutan tumbak raja (Bali), singgugu (Sunda), srigunggu (Jawa), tinjau handak (Lampung), dan punggur tosek (Madura). Selain Indonesia, bunga pagoda juga dapat ditemukan di banyak tempat di India, Malaysia, dan Thailand. Selain sebagai tanaman hias, bunga pagoda juga memiliki berbagai manfaat. Akarnya dapat digunakan sebagai anti-radang, peluruh kencing, penyembuh bengkak, dan menghancurkan darah beku. Daunnya dapat digunakan untuk mengeluarkan nanah dan sebagai obat anti-radang, sementara bunga pagoda sendiri dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan. Tanaman ini juga telah dimanfaatkan dalam terapi, terutama dalam pengobatan kanker, asma, katarak, penyakit kulit malaria, tifus, dan hipertensi. Pohon bunga pagoda juga menjadi bagian penting dari Pagoda Nusantara di Bukit Rebo. Pagoda ini sudah berusia 18 tahun sejak pembangunannya pada tahun 2004. Bangunan setinggi 15 meter dengan tiga lantai ini digunakan sebagai tempat ibadah sekaligus untuk menyimpan relik yang merupakan sisa abu pembakaran orang suci. Pohon bodhi atau ficus religiosa juga menjadi salah satu bagian penting dari Pagoda Nusantara. Bunga kamboja, yang juga dikenal dengan nama frangipani, juga disebut sebagai pohon pagoda di beberapa daerah. Di Bali, hanya masyarakat Hindu yang menggunakan bunga jepun sebagai salah satu bunga persembahan dalam upacara keagamaan. Bibit atau biji pohon bunga pagoda juga tersedia untuk dibeli di Indonesia dengan harga berkisar Rp447 hingga Rp6.000.