batavia 1

batavia 1

Batavia ( [baˈtaːvia] ⓘ) adalah sebuah kapal milik Kongsi Dagang Hindia Timur atau Kompeni Belanda (VOC), yang dibuat di Amsterdam pada 1628 sebagai kapal bendera dari salah satu dari tiga armada kapal perusahaan [4]. Pada tahun itu juga, kapal tersebut melakukan pelayaran perdana menuju Batavia, ibukota Hindia Timur Belanda. Namun, kapal tersebut kandas dan terkenal karena peristiwa serta pembantaian penumpangnya. Puing-puingnya kemudian menjadi dasar untuk membangun sebuah kota baru di sisi selatan, yang kemudian disebut Batavia. Meski ditaklukkan pada tahun 1619, nama resmi "Jaccatra" masih digunakan hingga dua tahun kemudian. Pertempuran Batavia terjadi pada tahun 1628 dan 1629 ketika Sultan Agung dari Kesultanan Mataram menyerang Batavia. Batavia, yang merupakan pusat VOC atau persekutuan dagang Belanda di kepulauan Nusantara, menjadi sasaran serangan untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa. Nama Batavia dipertahankan hingga tahun 1942 ketika Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang dan dalam rangka de-Nederlandisasi nama kota diganti menjadi Jakarta. Meski begitu, bentuk bahasa Melayu "Betawi" masih tetap dipakai sampai saat ini. Kawasan wisata Kota Tua sebelumnya sempat berganti nama beberapa kali, termasuk menjadi Batavia. Namun, saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengubah nama itu kembali menjadi Batavia. Batavia juga dikenal sebagai sebuah merek whisky, dan nama itu dipakai dalam beberapa nama tempat seperti apartemen Batavia atau gemeente Batavia. Sebelum menjadi Jakarta, nama kota ini berganti-ganti seiring dengan pergantian penjajah dari Sunda Kelapa, Jayakarta, hingga Batavia pada masa penjajahan Belanda.