mamala amalatu

mamala amalatu

Negeri Mamala-Amalatu: Latar Belakang Sejarah dan Hubungan Pela dengan Negeri Lateri Negeri Mamala-Amalatu merupakan sebuah negeri yang terletak di jazirah Leihitu Pulau Ambon. Menurut penuturan tua-tua adat, nama Mamala-Amalatu berasal dari kata "Ama-Latu". "Ama" berarti negeri, sedangkan "Latu" berarti raja. Sehingga, Mamala-Amalatu dapat diartikan sebagai negeri raja. Desa Mamala-Amalatu terbentuk dari gabungan lima kampung yang awalnya terletak di daerah pegunungan Salahutu, yaitu Latu, Polut, Hausihu, Loing, dan Liang. Gabungan kelima kampung tersebut dinamakan "Uli Sailesi". Saat ini, Mamala-Amalatu terikat pela dengan beberapa negeri lain di sekitarnya, seperti Hulaliu, Kabauw, Kailolo, dan Pelauw di Pulau Haruku. Negeri Mamala-Amalatu memiliki hubungan pela dengan negeri Lateri. Hubungan pela ini terjadi sekitar tahun 1957-1958, ketika Lateri masih berupa sebuah perkampungan. Sebelum terbentuknya hubungan pela ini, orang tua-tua Mamala-Amalatu biasa melaksanakan upacara adat ketika ingin berkunjung atau pulang ke kampungnya. Meskipun Mamala-Amalatu mayoritas beragama Islam dan Lateri mayoritas beragama Kristen, hubungan pela ini berhasil menjembatani perbedaan agama dan latar belakang yang berbeda menjadi satu komunitas ber-pela. Konsep modal sosial pela juga dapat ditemukan pada hubungan pela ini, dimana melalui hubungan pela, kedua negeri dapat saling membantu dan menjaga persatuan serta persaudaraan. Sejarah Mamala-Amalatu juga mencatat peran penting Kakiali sebagai pahlawan dalam perang Hitu I tahun 1634-1643 melawan penjajah Belanda (VOC). Sebagai sebuah negeri yang memiliki sejarah panjang, Mamala-Amalatu tetap menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi adatnya sebagai warisan leluhur.