harta karun indonesia di bank swiss

harta karun indonesia di bank swiss

Jakarta - Dongeng lama tentang harta karun Indonesia yang disimpan di bank Swiss masih digunakan untuk menipu orang. Paguyuban Tunggal Rahayu, yang sebelumnya menjadi kontroversial karena mengubah bentuk Garuda Pancasila, juga diduga menggunakan cerita ini. Pada tahun 2020, seorang sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam, mengklarifikasi bahwa dongeng ini adalah hoax. Sebuah dokumen yang menjadi dasar dari cerita harta karun Soekarno di bank Swiss dipertanyakan keabsahannya. Meskipun harta karun emas milik Soekarno yang konon ada sekitar 57.000 ton di bank Swiss sempat menjadi perbincangan banyak orang, faktanya belum terungkap keberadaannya. Meskipun ada klaim-klaim yang kuat, penelitian dan fakta yang ditemukan pada masa itu tidak dapat membuktikan adanya harta karun Bung Karno yang disimpan di bank Swiss atau di tempat lain. Kehadiran mitos tentang harta karun Ir. Soekarno telah memberikan dampak untuk Indonesia. Beberapa orang mempercayai bahwa Soekarno memiliki banyak harta, termasuk sejumlah ton emas. Ada juga orang yang mengaku memiliki kuasa atas peninggalan keluarga Soekarno senilai US juta dan US0 juta dalam bentuk emas batangan di bank Swiss. Mereka menipu orang dengan mengatakan butuh uang dari para korbannya untuk mencairkan simpanan keluarga Soekarno di bank Swiss itu. Menurut kesaksian seorang pria yang dikenal sebagai Mbah Turkani, Soekarno meninggalkan harta karun gaib tersebar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dia menyebutkan bahwa harta itu berbentuk emas lempengan dengan gambar cap tangan Soekarno di depannya dan garuda di belakangnya dengan tulisan "Bank Swiss".