pasaran

pasaran

Neptu dan Pasaran Jawa - Primbon Jawa Lengkap Pasaran adalah nama dari lima hari pasaran dalam satu siklus, yaitu Manis, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Sementara itu, Neptu adalah jumlah angka dari hari dan pasaran. Meskipun neptu terkadang dianggap sebagai sesuatu yang klenik, masyarakat Jawa menggunakan neptu untuk berbagai kegiatan dalam hidup mereka. Sistem penanggalan Jawa yang digunakan oleh Kesultanan Mataram dan kerajaan lain di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta adalah hasil perpaduan antara kalender Saka, kalender Hijriah, dan kalender Sultan Agung. Kalender Jawa online pada aplikasi ini menggunakan siklus pancawara, yakni siklus pekan yang terdiri dari lima hari pasaran, yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage. Daftar bulan dalam penanggalan Jawa mengadopsi dari penanggalan Islam, hanya berbeda dalam penamaannya. Berikut ini adalah pola penanggalan Jawa dalam urutan "Kalender Masehi - Kalender Jawa - Hari Pasaran - Wuku": 1 Januari 2024 - 19 Jumadilakhir 1957 - Senin Pahing - Wukir 2 Januari 2024 - 20 Jumadilakhir 1957 - Selasa Pon - Wukir 3 Januari 2024 - 21 Jumadilakhir 1957 - Rabu Wage - Wukir 4 Januari 2024 - 22 Jumadilakhir 1957 - Kamis Kliwon - Wukir Weton merupakan gabungan dari tujuh hari dalam seminggu, yaitu Senin, Selasa, dan seterusnya, yang ditambahkan dengan lima hari pasaran Jawa, yakni Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Cara menghitung weton dapat menggunakan neptu hari dan pasaran Jawa. Kalendar Jawa online adalah aplikasi kalender dengan sistem penanggalan Jawa lengkap dengan pasaran, wuku, dan hari libur buatan Kompiwin. Aplikasi Kalender Jawa dibuat berdasarkan periode peredaran bulan, periode saptawara (mingguan), dan pancawara (pasaran), dan dibuat agar mudah dipahami oleh masyarakat luas dengan cara sederhana. Perhitungan menggunakan siklus 8 tahun yang disebut windu. Dalam 1 windu terdapat pergantian tahun.