tragedi bola kanjuruhan

tragedi bola kanjuruhan

Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022 - Wikipedia bahasa Indonesia Pada tanggal 1 Oktober 2022, sebuah insiden penghimpitan kerumunan yang fatal terjadi pasca-pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Menyusul kekalahan tim tuan rumah Arema dari rivalnya Persebaya Surabaya, sekitar 3.000 pendukung Arema memasuki lapangan. Diketahui, insiden tersebut menyebabkan ratusan korban meninggal dunia. Pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, Arema FC vs Persebaya Surabaya bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Arema kalah dengan skor akhir 2-3. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan. Tragedi ini menandai periode terkelam bagi bangsa Indonesia, bukan hanya dunia sepak bola. Tak sepantasnya mereka meregang nyawa dari olahraga yang seharusnya menawarkan keceriaan. Selang beberapa hari usai kejadian, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan, penyebab utama tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang merenggut 135 nyawa, adalah tembakan gas air mata. Anggota Komnas HAM, Choirul Anam, di Kota Malang, pada Jumat mengatakan, penegasan tersebut. Tragedi Kanjuruhan menegaskan bahwa nyawa manusia jauh lebih penting dari sepak bola. Sepak bola seharusnya menyajikan hiburan, bukan jadi kuburan.