stovit 1928

stovit 1928

Tentang UNAIR - Sejarah - Universitas Airlangga Official Website Universitas Airlangga (UNAIR) didirikan pada tahun 1954 sebagai kelanjutan dari Perguruan Tinggi Kedokteran RI yang sebelumnya dikenal dengan nama School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) pada zaman kolonial Hindia Belanda. STOVIA adalah sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia yang mencetak tokoh-tokoh pergerakan Indonesia, seperti Dr. Sutomo, Tjipto Mangunkusumo, dan Wahidin Sudirohusodo. Selain STOVIA, pada tahun 1928 juga didirikan School Tot Opleiding van Indische Tandartsen (STOVIT) sebagai sekolah untuk pendidikan dokter gigi lokal di Indonesia pada masa pendudukan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pendidikan Kedokteran Gigi ini sekarang dikenal dengan nama Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR, yang merupakan fakultas kedokteran gigi tertua di Indonesia. Sekolah ini kemudian tutup pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945 dan menjadi Ika Daigaku Shika (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi), dengan Dr. Takeda sebagai direktur pertama yang kemudian digantikan oleh Prof. Imagawa. Pada tahun 1945, STOVIA berganti nama menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran RI, dan pada tahun 1954 resmi menjadi Universitas Airlangga. Pada masa sekarang, UNAIR telah menjadi salah satu universitas terbesar di Indonesia yang memiliki beberapa fakultas, termasuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi. Dalam sejarahnya, UNAIR telah banyak berperan dalam mencetak tokoh-tokoh penting di Indonesia dan dunia.