alkohol 99 persen untuk apa

alkohol 99 persen untuk apa

Alkohol 96 Persen untuk Apa, Bisakah Diminum, Apakah Efeknya? Menurut laporan dari Live Strong, jumlah alkohol di dalam bir berkisar antara 3-10 persen, sedangkan anggur memiliki kadar alkohol sekitar 8-14 persen. Namun, minuman keras lainnya biasanya masih di bawah 40 persen. Di lain sisi, produk alkohol dengan kadar 96 persen mengandung jenis alkohol yang disebut alkohol isopropil. Bir dengan kadar alkohol rendah memiliki kandungan alkohol sekitar 3-4 persen, sementara bir berat seperti stout dan porter dapat mencapai 8 persen atau lebih. Mengonsumsi bir dengan kadar alkohol rendah juga berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Namun, produk alkohol dengan kadar 96 persen mengandung zat aditif seperti methanol dan isopropanol yang sangat berbahaya untuk diminum. Dalam sebuah kejadian di Makassar, tiga orang meninggal dunia setelah mengonsumsi campuran minuman bersoda dengan kandungan alkohol 96% saat melakukan pesta miras di sebuah kamar kos. Dalam kaitannya dengan penggunaan alkohol pada saat pandemi COVID-19, Dokter Arthur menjelaskan bahwa alkohol dengan kadar 70 persen adalah yang terbaik untuk digunakan, baik itu di dalam hand sanitizer maupun cairan disinfektan. Semakin tinggi kadar alkohol, semakin cepat penguapan cairan itu. Jadi, ketika terkena kuman, alkohol dengan kadar 90 persen akan membakar sel luar kuman dan habis menguap dalam waktu singkat. Namun, alkohol dengan kadar 70 persen hanya boleh digunakan topikal, yaitu untuk penggunaan luar tubuh dan tidak boleh dikonsumsi atau terkena mata. Untuk menggunakannya, tuangkan sedikit alkohol pada kapas dan usapkan atau baurkan ke bagian tubuh yang diinginkan. Alkohol 96 persen umumnya digunakan untuk keperluan medis dan industri. Produk ini juga dikenal dengan sebutan alkohol gosok atau rubbing alcohol. Menurut High Tech Conversions, alkohol 96 persen sering digunakan sebagai cairan antiseptik, cairan sterilisasi, cairan pembersih pada permukaan elektronik, serta sebagai pembersih dan anti bakteri pada luka terbuka. Namun, alkohol 96 persen hanya boleh digunakan untuk pemakaian luar dan tidak boleh dikonsumsi. Selain itu, WHO merekomendasikan penggunaan etanol dengan kadar 96 persen sebagai salah satu bahan untuk pembuatan hand sanitizer. Etanol atau etil alkohol adalah cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna, dan banyak digunakan sebagai pelarut dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan alkohol untuk hand sanitizer harus dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit tangan.