cravox 500 mg untuk apa

cravox 500 mg untuk apa

Cravox 500 Mg Tablet - Manfaat, Dosis, Efek Samping ... - K24Klik Cravox adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, pernapasan, kulit, dan jaringan lunak. Obat ini mengandung Levofloksasin yang bekerja dengan menghambat DNA pada bakteri untuk mencegah proses replikasi dan transkripsi DNA. Cravox dapat digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih, pneumonia, bronkitis, sinusitis, infeksi kulit, jaringan lunak, dan infeksi prostat. Namun, penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter dan hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter karena termasuk dalam golongan obat keras. Cravox Tablet Dewasa memiliki dosis yang berbeda-beda tergantung pada penyakit yang diobati, seperti dosis 250-750 mg diminum 1 kali sehari untuk infeksi biasa. Untuk bronkitis kronis dengan eksaserbasi akut, dosis 500 mg diminum 1 kali sehari selama 7 hari. Sementara itu, sinusitis maksilaris akut memerlukan dosis 500 mg sekali sehari selama 10-14 hari. Untuk kasus bronkitis kronis bakteri eksaserbasi akut, dosis yang dianjurkan adalah 500 mg sekali sehari selama 7-10 hari. Pengobatan pneumonia akuisisi masyarakat memerlukan dosis 500 mg satu kali sehari atau terbagi dalam dua dosis selama 7-14 hari. Sedangkan untuk infeksi saluran kemih terkomplikasi, dosis yang disarankan adalah 250 mg tiap 24 jam selama 10 hari. Selain Cravox, terdapat juga obat antibiotik lain yang mengandung Levofloksasin seperti Zidalev yang digunakan untuk mengatasi infeksi seperti sinusitis, bronkitis kronis, pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan jaringan lunak tanpa komplikasi. Dosis yang diberikan harus selalu sesuai dengan kondisi kesehatan pasien dan bagaimana pasien merespons terapi. Infeksi ringan sampai sedang dapat diobati dengan 1 kaplet 312.5 mg, 3 kali sehari. Sedangkan untuk infeksi berat pada dewasa dan anak di atas 12 tahun, dianjurkan untuk mengonsumsi 1 kaplet 625 mg, 3 kali sehari. Pengobatan gigi dan infeksi kulit dapat dilakukan dengan mengonsumsi Cravit 500mg sekali sehari selama 5-10 hari. Sementara itu, pengobatan konjungtivitis memerlukan dosis Cravit 250 mg sekali sehari selama 7-10 hari. Namun, penggunaan obat antibiotik pada umumnya dapat menimbulkan efek samping seperti diare, mual, muntah, sakit kepala, dan alergi. Oleh karena itu, sebaiknya pasien mengikuti anjuran dokter dan menghindari overdosis dalam penggunaan obat ini.