perang sampit terjadi karena

perang sampit terjadi karena

Sejarah Perang Sampit: Penyebab, Asal, Kronologi Korban - Selasar Perang Sampit terjadi pada tahun 2001 di Kalimantan Tengah. Konflik ini melibatkan Suku Dayak dan warga migran Madura. Konflik dipicu oleh persaingan dalam berbagai aspek antara kedua belah pihak, terutama dalam ekonomi lokal. Sebelumnya, warga suku Madura telah bertransmigrasi ke Kalimantan sejak 1930-an melalui program pemerintah kolonial Belanda. Namun, perpindahan penduduk Madura ke Kalimantan meningkat pada masa Orde Baru melalui program transmigrasi yang dimulai. Masyarakat Madura pun mendominasi populasi di Kalimantan Tengah, hal ini memicu sentimen bahwa masyarakat Kalimantan Tengah merasa tersaingi oleh Madura. Puncak konflik terjadi pada 18 Februari 2001 di ibukota Sampit. Pada saat itu, 6 orang tewas, 12 rumah hangus dibakar, dan puluhan ternak mati dalam kerusuhan di kota tersebut. Konflik ini meluas ke seluruh provinsi dan bahkan sampai ke ibu kota Palangka Raya. Sebanyak 600 orang lebih dilaporkan meninggal dunia akibat perang Sampit, terutama dari Suku Madura. Konflik ini menjadi salah satu peristiwa berdarah dan menyedihkan dalam sejarah Indonesia. Selama beberapa dekade terakhir, Indonesia banyak mengalami konflik-konflik sosial di tengah kehidupan masyarakatnya. Salah satu yang cukup fenomenal adalah konflik Sampit di tahun 2001 antara suku Dayak dan suku Madura. Konflik ini berhasil diselesaikan melalui berbagai upaya dan intervensi dari pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah. Namun, dampak dan trauma dari peristiwa ini masih dirasakan hingga saat ini.