saudara sunan bonang

Silsilah dan Garis Keturunan Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim) Sunan Bonang merupakan seorang penyebar Islam yang sangat terkenal dan dihormati di Indonesia. Ia dikenal sangat pandai dalam ilmu fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan ilmu silat. Ia juga dipercaya sangat ahli dalam mencari sumber air di tempat yang sulit. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M dan makam aslinya berada di kota Tuban. Nama asli Sunan Bonang adalah Bong Ang yang sesuai dengan marga Bong seperti nama ayahnya, Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel. Sunan Bonang adalah salah satu anggota Wali Songo yang memiliki garis keturunan para pendakwah Islam yang luar biasa. Ia merupakan anak kandung dari Sunan Ampel dan cucu dari Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gresik. Sunan Drajat, saudara seibu Sunan Bonang, diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi dan ia merupakan putra dari Sunan Ampel. Sunan Drajat juga mendirikan pesantren di daerah Drajad kecamatan Paciran Lamongan dan merupakan saudara seayah dari Dewi Murtasiyah (istri R. Fatah) dan Dewi Murtasimah (istri Sunan Giri). Sunan Bonang memiliki saudara-saudari lain dari lain ibu, yakni Dewi Murtosiyah, Dewi Murtosimah, Seh Mahmud, Seh Saban, Nyai Mandura, dan Nyai Piah. Beliau memiliki tiga orang anak kandung yang diberi nama Dewi Ruhil, Jayeng Rono, dan Jayeng Katon. Sunan Bonang merupakan cucu dari Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah dan Ali bin Abi Thalib. Ia lahir pada tahun 1448 M di Tuban dan memiliki saudara, salah satunya Raden Qasim atau Sunan Drajat, Siti Syari'ah, Sunan Demak, dan Dewi Murtasiyah. Sunan Bonang adalah seorang seniman yang juga berdakwah. Ia sangat pandai memainkan wayang dan alat musik gamelan, yaitu bonang. Saat diminta untuk melakukan dakwah di Tuban, ia mulai memikirkan strategi dan memainkan gending serta tembang yang menarik perhatian masyarakat. Dengan garis keturunan yang luar biasa dan keahliannya dalam ilmu agama serta seni, Sunan Bonang berhasil menjadi salah satu tokoh Islam yang sangat dikagumi di Indonesia. Pesan-pesannya masih disampaikan dan diikuti hingga sekarang.