lirik lagu hompimpa alaium gambreng

lirik lagu hompimpa alaium gambreng

Lirik Lagu Hompimpa, Lagu Anak dari Jegesya - Kompas.com Hai... apa lagi? (ular naga, kasti, bekel) Hai... apa lagi? (congklak, gangsing, tarik tambang) Senang-senanglah Indonesiaku, tersenyumlah jadilah generasi yang adil. Hompimpa alaium gambreng, pagi-pagi makan nasi goreng, kita bermain bukan untuk kalah atau menang, yang penting kita semua bisa senang. Hompimpa alaium gambreng, pagi-pagi makan nasi goreng. Hompimpa (hompimpah) atau hompimpa alaium gambreng adalah cara untuk menentukan urutan main seorang pemain dalam suatu permainan dengan membolak-balikkan telapak tangan di antara minimal tiga pemain sembari melantunkan lirik hompimpa alaium gambreng. Berdasarkan buku "Kawih/Tembang Anak-Anak di Kalangan Kebudayaan Sunda dan Jawa" dari Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, kalimat 'Hompimpa alaium gambreng' memiliki arti 'Dari Tuhan Kembali ke Tuhan, Mari kita Bermain'. Hompimpa alaium bermakna ‘dari Tuhan kembali ke Tuhan’, di mana kata Hom-lah yang memiliki pengertian zat yang Maha Kekal. Adapun gambreng menjadi kidung penutup yang menandakan ajakan pada permainan yang akan segera dimulai. Dari sini kita dipahami bahwa permainan memang tidak pernah benar-benar sederhana. Hompimpa atau hompimpah adalah sebuah cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan telapak tangan yang dilakukan oleh minimal tiga peserta. Biasanya hompimpa digunakan oleh anak-anak untuk menentukan giliran dalam sebuah permainan. 'Ritual' Hompimpa alaium gambreng dilakukan minimal oleh 3 anak (kalau berdua pengundiannya sudah suit atau suten), masing-masing tangan peserta permainan akan diayun ke atas-bawah, kanan-kiri. Ketika sudah sampai kata “gambreng”, baru diperlihatkan tapak tangan yang menghadap ke atas atau bawah. Permainan hompimpa alaium gambreng biasanya diikuti oleh tiga orang atau lebih. Cara memainkannya adalah seluruh pemain mengucapkan kalimat “hompimpa alaium gambreng” atau “hom-pim-pa”. Ketika mengucapkan suku kata terakhir, yakni “breng” atau “pa”, masing-masing peserta memperlihatkan salah satu bagian dalam telapak tangan. Cara melakukan hompimpa adalah semua peserta berkumpul hingga membentuk sebuah lingkaran sambil menjulurkan satu tangan. Para peserta menyanyikan sebuah kalimat dengan lirik 'hompimpah alaium gambreng' sambil membolak-balikkan tangan dengan cara diayunkan. Ketika kata 'gambreng' dikatakan, semua peserta harus berhenti mengayunkan tangan.