provinsi suku betawi

provinsi suku betawi

Suku Betawi adalah kelompok masyarakat atau etnis asli Jakarta yang telah mengalami peminggiran akibat kedatangan pendatang dari daerah lain. Lebih banyak warga Betawi yang telah pindah ke wilayah Jawa Barat dan Banten, sehingga menyebabkan budaya Betawi semakin tersingkirkan oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun dari barat. Budaya Betawi sangat beragam karena campuran dari suku-suku asli dengan campuran etnis pendatang yang dikenal dengan istilah Mestizo. Proses campuran budaya ini telah terjadi sejak zaman kepemimpinan Raja Pajajaran dan Prabu Surawisesa. Suku Betawi memiliki daerah geografis yang terletak di antara batas barat Sungai Cisadane, timur Sungai Citarum, selatan kaki Gunung Salak, dan utara Laut Jawa. Wilayah tempat orang Betawi tinggal meliputi daerah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Budaya Betawi juga memiliki senjata tradisional, di antaranya adalah keris yang memiliki bentuk seperti keris yang ada di masyarakat Jawa pada umumnya, sehingga banyak budayawan yang menganggap bahwa keris Betawi berasal dari budaya Sunda dan Cirebon. Para ahli sepakat bahwa suku Betawi adalah hasil dari percampuran berbagai macam suku bangsa yang ada di wilayah Indonesia, seperti suku Melayu, Sunda, Jawa, Bugis, Makassar, Bali dan Ambon. Selain itu, suku Betawi juga lahir dari perpaduan etnis yang kuat, seperti Jawa, Sunda, Arab, Melayu, Tionghoa, dan Eropa. Meskipun jumlah populasi Suku Jawa di Indonesia sangat banyak dan bahkan mencapai 40,22 persen dari jumlah penduduk Indonesia, ternyata Jakarta didominasi oleh suku Betawi dengan ragam kebudayaan yang kaya. Kebudayaan Betawi termasuk juga rumah adat yang memiliki makna-makna filosofis yang berkaitan erat dengan sejarah dan kehidupan. Namun sayangnya, rumah adat Betawi sudah jarang terlihat di Jakarta karena pengaruh yang besar dari budaya luar. Keberadaan Suku Betawi sebagai salah satu suku yang diakui baru terjadi pada abad ke-20 tepatnya tahun 1923. Saat itu, tokoh Betawi bernama Husni Thamrin memimpin gerakan Pemoeda Kaoem Betawi. Dengan kekayaan budaya yang dimiliki oleh suku Betawi, 15 jenis tarian Betawi beserta asal-usul dan arti dibaliknya menjadi semakin menarik untuk dikenali.