pemain bola mualaf kembali murtad

pemain bola mualaf kembali murtad

Lima Pesepakbola Mualaf yang Berkesempatan Bela Timnas - Okezone Bola Berikut ini ada lima pesepakbola mualaf yang memiliki kesempatan untuk membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia. 1. Markus Horison Markus Horison adalah mantan kiper Timnas Indonesia dan pernah menjadi andalan di Piala AFF 2010. Ia sempat mengambil keputusan besar pada tahun 2004, yakni berpindah agama menjadi memeluk Islam. Setelah memeluk Islam, Markus memiliki nama Muhammad Haris Maulana. 2. Abanda Herman Abanda Herman merupakan bek tengah legendaris Persija Jakarta dan pernah memperkuat sejumlah klub top Indonesia lainnya, termasuk Persib Bandung. Pada April 2013, Abanda Herman memutuskan menjadi mualaf ketika memperkuat Persib Bandung. 3. Ahmad Marcio Sama seperti Abanda Herman, Marcio tertarik menjadi mualaf karena merasa damai saat melihat rekan-rekannya di Semen Padang melakukan salat, baik saat berada di mes maupun perjalanan laga tandang. Setelah memeluk Islam, Marcio Souza yang berganti nama menjadi Ahmad Marcio menikah dengan Rahmi pada 23 Juni 2010. Ahmad Marcio adalah mantan pemain Persija Jakarta dan Persib Bandung berpaspor Kamerun yang memutuskan mualaf saat masih memperkuat Pangeran Biru. 4. Diego Michiels Diego Michiels merupakan bek sayap Borneo FC dan mantan fullback kiri andalan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011. Dia memutuskan menjadi mualaf pada 2013 setelah mengucapkan dua kalimat syahadat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam hidupnya, ia pernah murtad, tetapi kemudian berislam kembali dengan tekad dan keyakinan yang lebih mantap. 5. Larbi Laaroussi Larbi Laaroussi adalah seorang striker mualaf berkebangsaan Maroko yang bermain untuk Madura United FC di Liga 1 Indonesia. Dia memutuskan menjadi mualaf setelah melihat kehidupan beragama teman-temannya dan membaca Al-Qur'an. Itulah lima pesepakbola Indonesia yang menjadi mualaf dan memiliki kesempatan untuk membela Timnas Indonesia. Keputusan mereka berpindah agama memang menuai pro dan kontra, namun hal tersebut merupakan hak pribadi masing-masing individu. Semoga mereka tetap mengikuti agama yang mereka percayai dengan teguh.