kebun strawberry pak dadang

kebun strawberry pak dadang

KATA SUMBAR - Salah satu tempat wisata yang sedang populer di Kabupaten Agam saat ini adalah Kebun Stroberi Pak Dadang. Terletak di pinggir jalan Bukittinggi - Maninjau, lebih tepatnya di Toboh, Nagari Balingka, Kecamatan Ampek Koto, tempat ini mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kebun stroberi ini kerap ramai dikunjungi oleh para pengunjung, sehingga stok hasil olahan seringkali habis diambil oleh pengunjung yang datang. Sebaiknya datanglah lebih awal untuk memastikan produk olahan yang diinginkan tidak habis. Kebun Stroberi Pak Dadang buka setiap hari mulai pukul 08.00 - 18.00 WIB dan kerap dikunjungi setiap hari, terutama di akhir pekan. Menurut akun Instagram resminya, Kebun Strawberry Upang buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Kebun Strawberry Upang bermula dari kegiatan bercocok tanam Dadang pada sekitar tahun 2013. Kebun ini dikelola secara mandiri hingga bisa memberikan tambahan penghasilan dengan menjualnya ke banyak daerah. Untuk bisa memasuki kebun, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk orang dewasa. Setelah itu, pengunjung akan diberikan keranjang kecil dan gunting untuk memetik buah stroberi. Pengelola kebun menetapkan harga Rp 10.000 per ons stroberi yang dipetik dan diambil oleh pengunjung. Selain itu, Kebun Strawberry Pak Dadang gratis saat berkunjung. Pengunjung diperbolehkan memetik buah stroberi langsung dari kebunnya tanpa dikenakan biaya masuk. "Pengunjung akan diberikan keranjang kecil sebagai tempat menaruh buah stroberi yang sudah dipetik. Kami mengharapkan pengunjung memperhatikan kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan," kata Fauzi, salah satu petugas kebun. Tempat Wisata Petik Stroberi Gunung Singgalang bisa menjadi destinasi tujuan saat liburan bersama keluarga. Sebagai tambahan informasi, Dr Dadang Sugiana, Kaprodi S3 Fikom Unpad, berharap agar lebih banyak riset menarik, kontekstual, dan memiliki kontribusi bagi pengembangan keilmuan terutama di bidang komunikasi. Sedangkan, literasi numerasi dinilai sebagai salah satu bagian dari Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) yang sudah diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan sistem Ujian Nasional (UN).