cara minum obat cataflam 50 mg

Cataflam - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping - Alodokter Cataflam merupakan obat anti nyeri yang mengandung Kalium Diklofenak. Obat ini termasuk golongan Obat Antiinflmasi Non Steroid yang bisa meredakan antiradang dan antinyeri. Dosis harian umumnya adalah 50-150 mg, 2-3 kali sehari, dengan dosis maksimal 200 mg per hari. Untuk mengatasi migrain, dosis awal pada dewasa adalah 50 mg. Dapat ditambah dosis sebanyak 50 mg jika migrain tidak membaik dalam waktu 2 jam. Jika masih diperlukan, dosis lanjutan sebanyak 50 mg dapat diberikan dengan jarak minimal 4 jam setelah dosis terakhir. Dosis maksimal untuk mengobati migrain adalah 200 mg. Untuk mengatasi ankylosing spondylitis, dosis pada dewasa adalah 50 mg, diminum 2 kali sehari. Sedangkan untuk mengatasi Dismenore, dosis pada dewasa adalah 50 mg, diminum 3 kali sehari. Untuk penderita rematik, dosis yang dianjurkan adalah 50 mg, diminum 3-4 kali sehari, dengan batas maksimal dosis 225 mg per hari. Bagi penderita nyeri haid (PMS), dosis Cataflam yang direkomendasikan adalah 50 mg, diminum 3 kali sehari. Pada beberapa pasien, dosis awal bisa diberikan sebanyak 100 mg terlebih dulu, kemudian diikuti dengan dosis 50 mg untuk memberikan efek penyembuhan yang lebih baik. Cataflam dapat ditemukan dalam 5 varian produk di Indonesia, yaitu: 1. Cataflam 25 mg: tablet dengan kandungan 25 mg kalium diclofenac. 2. Cataflam 50 mg: tablet dengan kandungan 50 mg kalium diclofenac. 3. Cataflam D 50 mg: tablet dispersible dengan kandungan 50 mg diclofenac sodium. 4. Cataflam Drop 15 ml: sirup dengan kandungan 15 mg diclofenac sodium. 5. Cataflam fast 50 mg: serbuk dengan kandungan 50 mg diclofenac sodium. Untuk menghindari interaksi obat, sebaiknya jangan mengonsumsi Cataflam bersama dengan obat lain, seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), warfarin, atau antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain. Cara pemakaian obat Sakit Gigi Cataflam adalah dengan mengonsumsi 50 mg, 2-3 kali sehari, dengan batas maksimal dosis 150 mg per hari. Cataflam merupakan jenis obat keras dan harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter.