konversi beton k ke fc

konversi beton k ke fc

Mutu Beton f'c dan K Serta Cara Konversinya - SiSipil.com Mutu beton f’c dan K adalah dua istilah yang digunakan untuk mengukur nilai mutu beton. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara keduanya, satuan yang digunakan, dan cara mengkonversi mutu beton f’c ke K atau sebaliknya dengan menggunakan tabel dan contoh. Terdapat dua kalkulator konversi mutu beton yang dapat digunakan, dimana kalkulator pertama adalah untuk mengkonversi dari K ke f'c. Caranya adalah dengan memasukkan nilai mutu beton K pada kolom yang sesuai dan kemudian mengklik tombol konversi ke f'c. Contoh jika memasukkan nilai 500, maka nilai K 500 akan di konversikan ke f'c dengan hasil keluaran sebesar 40,71 Mpa. Satuan mutu beton f’c diukur pada umur beton 28 hari menggunakan silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sesuai standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete Institute). Perbandingan antara mutu beton K dan f’c dapat dihitung dengan rumus konversi yaitu 1 MPa = (100 9,81) kg/cm2 dan 1 kg/cm2 = (9,81 100) MPa dengan faktor bentuk 0,83. Untuk mengkonversi satuan mutu beton K (kg/m2) ke fc (Mega Pascal) sesuai dengan SNI yang merujuk pada ACI, Anda dapat melihat contoh-contohnya, faktor konversi benda uji kubus ke silinder, dan cara mengukur kuat tekan beton dengan fc. Perbedaan sederhana antara mutu beton K (kg/m2) dan f'c (N/mm2) adalah pada satuan yang digunakan, dimana mutu beton K diukur menggunakan perhitungan (kg/m2), sedangkan mutu fc diukur dalam satuan mpa/megapascal (N/mm2). Selain itu, mutu beton K menggunakan benda sample kubus 15x15x15, sedangkan mutu beton f'c mengacu pada peraturan terbaru SNI 03-2847-2002. Konversi satuan mutu beton K (Kg/cm2) ke f'c (Mpa) dapat dilakukan dengan cara menghitung bahwa 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2. Sebagai contoh, jika nilai mutu beton K adalah 100, maka perhitungan yang dilakukan adalah (100/10 x 0,83) = 100 x 0,083 = 8,3 mpa. Dengan demikian, nilai mutu beton K100 jika di konversikan ke f'c akan menjadi sebesar 8,3 mpa. Contoh perhitungan konversi mutu beton f’c 30 Mpa menjadi nilai K adalah sebagai berikut: Jika mutu beton di RKS adalah 30 Mpa, maka dapat dihitung dengan konversi benda uji kubus ke silinder sebesar 0,83 dan konversi satuan Mpa ke kg/cm2 sebesar 10. Dengan demikian, nilai mutu beton akan sama dengan 30 x 10/0,83 = 361 kg/cm2 atau dapat dihitung menjadi 20 Mpa x 10,2 = 204 = 204 0,83 = 246 Kg/cm2. Sedangkan untuk mengkonversi nilai mutu beton dari f’c (Mpa) ke K (Kg/cm2), dapat dilakukan dengan menggunakan rumus fc = K 10 * 0.83, dimana K adalah kuat tekan beton dalam satuan Kg/cm2, dan fc adalah kuat tekan beton dalam satuan MPa. Sebagai contoh, jika nilai mutu beton K adalah 300 Kg/cm2, maka perhitungan yang dilakukan adalah fc = 300 10 x 0.83 = 24.90 MPa. Dalam melakukan konversi mutu beton, perlu diingat bahwa nilai konversi satuan untuk 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2. Dengan demikian, untuk nilai kuat tekan beton 25 MPa setara dengan nilai kuat tekan beton K-300. Hal ini dapat disimpulkan dari perhitungan praktis yang dilakukan dengan menggunakan rumus konversi yang telah dijelaskan di atas. Bahan yang digunakan untuk konversi mutu beton f’c dan K meliputi faktor konversi benda uji kubus ke silinder, cara mengukur kuat tekan beton dengan fc, dan rumus-rumus konversi yang telah dijelaskan di atas. Semua informasi tersebut dapat ditemukan pada artikel ini atau pada sumber-sumber yang terpercaya.