bencana alam di kamboja

bencana alam di kamboja

Prakarsa Jalan Sutra Baru Cina Timbulkan Bencana di Kamboja Pembangunan sebuah bendungan besar yang dibiayai oleh Cina di Kamboja telah merusak sumber mata pencaharian dari puluhan ribu penduduk desa. Padahal, produksi energi yang dijanjikan sangat menjanjikan. Kamboja memiliki banyak bentang alam yang indah mencakup gunung, dataran rendah, lembah, laut, pantai hingga sungai. Namun, karena kekurangannya dalam menangani bencana alam, terdapat banyak banjir bandang di Kamboja. Total 26.608 orang terpaksa dievakusi akibat badai tropis Saudel dan 26 orang meninggal dunia. Selain itu, ada banyak contoh bencana alam lain di Kamboja, seperti kasus bangunan roboh yang menimbulkan korban jiwa dan letusan gunung berapi. Negara-negara ASEAN rawan terkena bencana alam karena geografis Asia Tenggara terbentang di antara beberapa lapisan tektonik yang sering menimbulkan gempa bumi, letusan gunung berapi, hingga tsunami. Terlebih lagi, kawasan Asia Tenggara terletak di antara dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Bencana alam telah terjadi sejak zaman prasejarah dan menyerang banyak negara. Bencana didefinisikan sebagai "gangguan serius dari berfungsinya suatu komunitas atau masyarakat yang menyebabkan kerugian terhadap manusia, bangunan, ekonomi atau lingkungan yang luas yang melebihi kemampuan komunitas atau masyarakat yang terkena dampak untuk mengatasinya menggunakan sumber daya". Kejadian bencana alam memerlukan pemahaman dan perencanaan dari pemerintah dan masyarakat agar dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan. Tindakan pencegahan dan persiapan bencana sangat penting untuk mencegah terjadinya kerugian terhadap masyarakat dan lingkungan.